23 Februari 2014

Larangan Saling Dengki

بسم الله الرحمن الرحيم

Makna Dan Hakikat Hasad


Hasad dalam bahasa kita kenal dengan istilah dengki atau iri hati.

Imam Ibnul Manzhur rahimahullah berkata:
"Hasad adalah engkau berangan-angan hilangnya nikmat orang yang engkau dengki." (Lisanul Arab, Ibnul Manzhur 3/148, at-Ta'riifat, Ali al-jani hlm.87)

Al-Janizh rahimahullah berkata: "Hasad adalah merasa sakit hati dari apa yang dia lihat pada orang lain berupa keutamaan dan kenikmatan. Orang yang hasad akan berusaha menghilangkan nikmat orang yang dia benci. Hasad adalah akhlak yang tercela pada setiap orang. " (Tahdzib al-Akhlaq hlm.34)

Syaikhul Islam rahimahullah berkata:

"Yang benar, bahwa hasad adalah sekedar membenci apa yang dia lihat dari keutamaan dan kebaikan orang yang dia dengki. "
(Majmu' Fatawa 10/111)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

"Sudah diketahui bersama, bahwa orang yang sekedar benci dia akan berangan-angan hilangnya nikmat orang yang dia dengki.
Walhasil, sekedar engkau membenci kenikmatan Allah yang diberikan kepada seseorang, maka engkau orang yang hasadm"
(Syarh al-Arba'in an-Nawawiyyah hlm.339)

Hukum Hasad

Hasad hukumnya haram, termasuk dosa besar
(Kitabul 'Ilmi, Ibnu Utsaimin hlm.72)

Hasad adalah akhlak yang tercela, akhlaknya iblis dan sifat orang-orang Yahudi.
Hasad juga membahayakan badan dan merusak agama.

Dalil-dalil yang mengharamkan:

Allah Ta'ala berfirman:

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَاٌ

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. .
(QS. Al-Imran: 120)

Allah memerintahkan kita untuk berlindung dari kejelekan hasad.
Allah Ta'ala berfirman:

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

"Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."(QS. Al-Falaq:5)

Cukuplah hal itu sebagai tanda akan jeleknya perangai hasad. Andaikan celaan itu bukan karena hasad adalah akhlak yang rendahan, terutama ketika bergaul dan berteman.
Sungguh berlepas diri dari hal itu adalah kemuliaan. Dan Sungguh selamat dari hal itu adalah keberuntungan.
(Adab Dunya wa Din al-Mawardi hlm.425)

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا تحا سدوا

"Janganlah kalian saling dengki."
(HR.  Muslim: 2564)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

Hasad ada tiga tingkatan,

  • 1. Berangan-angan untuk melebihi orang lain. Maka ini boleh, bukan hasad. 
  • 2. Membenci nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Akan tetapi dia tidak berusaha untuk menghilangkan nikmat itu dari orang yang ia dengki. Bahkan selalu berusaha untuk menolak dan melawan gejolak hasadnya. Hasad semacam ini tidak membahayakan, sekalipun yang lainya lebih sempurna. 
  • 3. Hatinya terjangkiti penyakit hasad, dan dia berusaha menurunkan martabat orang yang ia dengki, maka ini adalah hasad yang diharamkan. Pelakunya terkena dosa." (Syarah al-Arba'in an-Nawawiyyah hlm.343)

Sebab-Sebab Hasad

Imam al-Mawardi rahimahullah berkata:

"Sebab pendorong hasad ada tiga,

  • 1. Kebenciannya terhadap orang yang ia dengki. Dia merasa sakit hati dengan keutamaan yang diperoleh orang lain, dari sini-lah hasadnya timbul.
  • 2. Orang yang ia dengki mempunyai keutamaan dan kelebihan yang tidak bisa ditandingi oleh pelaku hasad tersebut.  Dia benci apabila saingannya maju dan berhasil. Jenis hasad ini adalah hasad yang pertengahan. Karena dia tidak hasad kepada orang yang selevel atau yang lebih rendah darinya, dia hanya hasad kepada orang yang lebih tinggi dan berhasil darinya. 
  • 3. Orang yang hasad bakhil terhadap kenikmatan yang dia peroleh. Padahal nikmat itu bukan usahanya.  Maka apabila ia melihat orang lain mendapat nikmat Allah, dia akan benci, iri dan dengki dari hal tersebut.  Secara tidak sadar dia telah menentang ketentuan Allah. Ini adalah jenis hasad yang paling jelek. " (Ada Dunya Wa Dien hlm.426)

Klasifikasi Manusia Ketika Hasad


Hasad memang sudah tertanam dalam hati manusia, oleh karena itu manusia akan dengki bila ada orang yang mengunggulinya dalam ssuatu keutamaan. Apabila hasad timbul dalam dirimu, maka jangan meremehkannya, karena dia bagaikan tanaman yang akan terus berkembang apabila disirami. Dan akan terus bertambah apabila dibiarkan begitu saja tanpa usaha untuk menghilangkannya.

Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan:
"Karena dikatakan: tidak ada satu jiwapun kecuali terjangkiti penyakit hasad, akan tetapi orang yang mulia adalah yang menymbunyikannya, sedangkan orang yang tercela adalah yang menampakkannya. "
(Majmu' Fatawa 10/124)

Manusia dalam hal hasad terbagi menjadi empat golongan


Golongan pertama,

Mereka berusaha menghilangkan nikmat orang yang di dengki dengan cara berbuat aniaya, baik dengan perkataan atau perbuatan.  Golongan ini terbagi menjadi dua:

  • 1. Berusaha agar kenikmatan yang diperoleh saingannya berpindah pada dirinya.
  • 2. Tidak berusaha agar nikmat orang yang dia dengki berpindah pada dirinya.

Golongan kedua

Mereka tidak berusaha mewujudkan hasadnya, tidak menganiaya orang yang dia dengki dengan ucapan maupun perbuatan. Golongan ini juga ada dua macam:

  • 1. Orang yang tidak kuasa dan tidak mungkin menghilangkan hasad dalam dirinya.Hasadnya terkalahkan, maka dia tidak berdosa. Karena semua orang mesti ada rasa hasad kepada orang yang menjadi saingan dan mengunggulinya.
  • 2. Orang yang menimbulkan rasa hasad dari dirinya sendiri.Dia selalu berangan-angan agar nikmat saingannya hilang. 

Oleh semacam ini persis seperti orang yang bertekad untuk berbuat maksiat. Orang yang hasad semacam ini tidak luput untuk menganiaya lawannya dengan ucapan maupunp perbuatan, hingga dia berdosa karena perbuatannya.

Golongan ketiga

Diantara manusia ada yang hasad akan tetapi tidak berangan-angan agar nikmat lawannya hilang. Bahkan dia berusaha menirunya dalam kebaikan, dia ingin berpendapat sperti yang diraih temannya.

Apabila tujuannya ingin meraih kebaikan dalam masalah dunia, maka tidak ada kebaikannya sama sekali, walaupun hal itu boleh. Allah Ta'ala berfirman:

فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ ۖ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

"Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".(QS. Al-Qoshos: 79)

Apabila tujuannya ingin meraih kebaikan dan keutamaan dalam masalah agama, maka itu baik. Ini adalah hasad yang disyariatkan.
Allah berfirman:

خِتَامُهُ مِسْكٌ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ

"laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba."(QS. Al-Muthoffifin: 26)

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:

"Tidak ada hasad kecuali dalam dua perkara: Seorang yang Allah berikan al-Qur'an. Dia mengamalkannya siang dan malam. Seorang yang Allah berikan harta lalu dia infakkan siang dan malam. "(HR. Bukhori: 4637, Muslim: 1350) inilah yang dinamakan khibtoh.

Golongan keempat

Diantara manusia apabila menfapati pada dirinya ada rasa hasad, dia berusaha untuk menghilangkannya. Berusaha berbuat baik kepada orang yang dia dengki, bahkan mendoakan dan menyebarkan hasad dalam dirinya dan berusaha untuk mengganti rasa hasad dengan kecintaan supaya saudaranya muslim menjadi lebih baik daripada dirinya sendiri.
Pelaku seperti ini adalah seorang mukmin yang sempurna imannya.

Malapetaka Dan Bahaya Hasad

Orang yang hasad, secara sadar maupun tidak telah terjatuh dalam beberapa perkara dan malapetaka yang tidak bisa dianggap ringan
(Kitabul 'Ilmi, Ibnu Utsaimin hlm.72-74)

  • 1. Membenci takdir Allah, karena apabila dia benci terhadap apa yang Allah berikan kepada orang lain,pada hakekatnya penentangan terhadap takdir Allah juga
2. Hasad menghapus kebaikan sebagaimana api menghanguskan kayu bakar. Karena pada umumnya, orang yang hasad akan menganiaya orang yang ia dengki.  Dia akan menyebutkan sesuatu yang dibencinya, menghasud manusia agar menjauhinya dan lainnya. 
  • 3. Orang yang hasad akan merasa sesak dada ketika melihat orang lain mendapat nikmat.
  • 4. Hasad adalah akhlak orang yahudi. 

Allah Ta'ala berfirman:

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا

"ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar."
(QS An-Nisa: 54)

  • 5. Sekuat apapun hasadnya, tidak mungkin menghilangkan nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada orang lain. Lantas mengapa hasadnya masih mengurat dalam hati?!
  • 6. Hasad menafikan kesempurnaan iman. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ' alaihi wa sallam:

لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
"Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang dicintainya untuk dirinya. "
(HR. Bukhari: 13, Muslim: 45)

  • 7. Hasad akan menyeret pelakunya berpaling meminta keutamaan dari Allah. Orang yang hasad akan selalu mengawasi nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain,  sementara dirinya sendir lupa meminta keutamaan dari Allah. 

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(QS. An-Nisa: 32)

  • 8. Hasad akan membawa peremehan terhadap nikmat Allah. Orang yang hasad akan melihat dirinya seakan-akan tidak memperoleh nikmat sedikitpun.
  • 9. Hasad adalah akhlak tercela, karena orang yang hasad akan selalu mengawasi nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Dan selalu berusaha menghalangi kebanyakan manusia dari orang yang ia dengki. 
  • 10. Orang yang hasad pada umumnya akan menyakiti orang yang dia dengki.

Kesimpulannya, hasad adalah akhlak tercela. Akan tetapi sangat disayangkan, perkara ini banyak terjadi pada sebagian penuntut ilmu.

Terapi Agar Selamat Dari Hasad


Hasad bisa diobati dengan beberapa perkara.
(Ihya Ulumuddin 3/1987)

  • 1. Ilmu Yang Bermanfaat

Karena hakekat ilmu yang bermanfaat akan mencegah pelakunya dari mewujudkan hasadnya. Dia akan menyadari bahwa hasad hanya akan membahayakan dunia dan agamanya.

Bahaya bagi agamanya karen dengan hasad dia akan menentang takdir Allah.
Bahaya bagi dunianya, karena hati orang yang hasad akan merasa pedih dan sakit acapkali melihat orang yang dia dengki mendapatkan nikmat.

Imam Ibnu Rojab rahimahullah mengatakan:
"Sungguh Allah telah mengabarkan tentang suatu kaum yang mereka diberikan ilmu akan tetapi ilmunya tidak memberikan manfaat baginya. Maka ini adalah ilmu yang bermanfaat pada sendirinya, akan tetapi pemiliknya tidak bisa memanfaatkannya. "(Fadhl Ilmi Salaf Ala Ilmi Kholaf hlm. 7)

Allah Ta'ala berfirman:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهَُ

"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah...(QS. Al-A'rof: 175-176)

  • 2. Taubat

Taubat adalah hal yang sangat menakjubkan. Menghapuskan dosa sehingga tidak tersisa sedikitpun.
Taubat nasuha ,menyesali dosa hasadnya, meninggalkan dan bertekad untuk tidak mengukanginya kembali dimasa akan datang.

  • 3. Berfikir Positif dan Merenungi Akibat Jelek Hasad

Karena dengan demikian dia akan menahan jiwanya dari hasad kepada orang lain. Menyadari bahwa hasad tidak membawa kebaikan sedikitpun.

  • 4. Terimalah Taqdir Allah Dengan Lapang Dada

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وارض بما قسم الله لك تكن أغنى الناس

"Terimalah apa yang diberikan padamu, niscaya engkau menjadi manusia yang paling kaya."
(HR. Tirmidzi, Ahmad, di hasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam as-Shahihah no.930)

Ibnu Sirin rahimahullah mengatakan:
"Aku tidak pernah hasad kepada seorangpun dalam urusan dunia. Karena apabila dia Ahli surga, bagaimanq mungkin aku hasad padanya dalam urusan dunia yang itu tidak ada nilainya di surga nanti. Apabila dia termasuk Ahli neraka, bagaimana mungkin pula aku hasad padanya dalam urusan dunia sedangkan dia akan masuk neraka.?!"
(Ihya Ulumuddin 3/1973)

  • 5. Do'akan Saudaramu

Apabila hatimu terjangkiti hasad,maka Do'akanlah kebaikan pada orang yang engkau dengki dengan taufiq. Karena do'a akan menimbulkan keajaiban, merubah keadaan yang buruk menjadi baik. Pertanda bahwa dirinya tidak dengki dan juga tidak ada tujuan kecuali kebaikan bagi saudaranya.

  • 6. Merajut Cinta Karena Allah

Cintailah saudaramu karena Allah, mulailah dengan bertanya keadaannya, agar hasad jiwa hilang dan orang yang kita dengki menjadi orang yang kita senangi.
Cobalah , barangkali usaha ini tampaknya sulit, akan tetapi mujarab.

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
(QS. Fushilat: 34)

  • 7. Kunjungan Yang Berkesan

Kunjungan seorang muslim terhadap saudaranya merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

من عاد مريضا أوزار أخاله في الله ناداه مناد أن طبت وطاب ممشاك وتبوأت من الجنة منزلا

"Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka dia akan di panggil dari atas langit: semoga engkau menjadi baik,baik pula perjalananmu dan engkau meraih kedudukan di surga. "(HR. Tirmidzi 1931, Ibnu Majah 1443. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Misykah 1575. Lihat pula Shohih al-jami' 6387)

  • 8. Jarang Diam Dari Kemungkara

Apabila engkau berada dalam satu majelis, dan ada saudaramu yang sedang dibicarakan karena hasad,maka janganlah engkau basa-basi dengan diam tak peduli. Perintahkan orang yang hasad untuk diam dan bertaubat. Bela kehormatan saudaramu dengan apa yang engkau ketahui tentangnya.

  • 9. Mengutamakan Orang Lain

Apabila engkau mengetahui saudaramu hasad pada dirimu dan engkau bertemu padanya dalam suatu majelis, usahakan engkau memulai terlebih dahulu dengan salamn dan bertanya. Angkatlah posisinya dihadapan orang, semoga sifat hasad yang ada padanya akan sedikit berkurang kemudian hilang.

  • 10.Minta Nasehat Darinya

Karena apabila engkau minta nasehat pada orang yang hasad padamu, berarti engkau telah menanamkan nilai kecintaan dan pengagungan dalam dirinya. Hal ini akan membantu hilangnya penyakit hasad pada dirinya.

Ibnu Abbas radhiallahuma berkata:

"Tiga perkara yang aku tidak dapat membalasnya kecuali do'a:
● Seorang yang masuk menemuiku dalam suatu majelis, dia berdiri dengan senyum dan gembira.
● Seorang yang memberi kelapangan kepadaku dalam majelis.
● Seorang yang tertimpa musibah, kemudian dia minta pendapatku.
Mereka adalah orang-orang yang aku tidak dapat membalas kebaikannya kecuali dengan do'a. "
(Ma'alim Fi Thoriq Tholibil 'Ilmi, DR. Abdul Aziz as-Sad-han hlm. 103)

Demikian sedikit pembahasan masalah hasad. Kita berlindung kepada Allah agar terhindar dari kejelekan hasad. Kita berdo'a agar hati kita bersih dari rasa dengki, iri, dan hasad sesama muslim.

Allahu A'lam


Disusun oleh:
Abu Abdillah Syahrul Fatwa
(Dari majalah al-Furqon edisi 12 tahun ketujuh/Rojab 1429)

Disalin oleh:
Radinal Maasy

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Larangan Saling Dengki

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter