20 Mei 2013

Amalan di Bulan Rajab

بســـــــــــــــــم الله الرحمن الرحيـــــــــــــــــــم



Shahihkah doa bulan rajab 


اللهم با رك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان



Nash hadits trsebut, telah di sebutkan dalam musnad imam Ahmad ( 1/259)

Menceritakan kepada kami abdullah, ubaidullah bin umar, dari zaidah bin abi ar-raaqob, dari ziyad bin numairi, dari anas bin malik berkata ia, adalah Nabi shalallahu alaihi wa sallam apabila masuk bulan rajab, beliau berdoa, “ yaallah berkahilah kami di bulan rajab, dan sya’ban dan sampaikanlah kami kepada bulan ramadhan. Kemudian beliau berkata, “ pada malam jum’atnya ada kemuliaan, dan siangnya ada keagungan.





TAKHRI HADITS,



Diriwayatkan oleh ibnu sunny dalam “ amal yaumi wal lailah” (659) dari jalur ibn mani’ di kabarkan oleh ubaidullah bin umar al-Qawaririy.

Dan Baihaqi, dalam su’abul iamn, ( 3/375) dari jalur abi ubaidullah al-haifdz, di kabarkan dari abuu bakr muhammad bin ma’mal, dari Alfadhil bin muhammad asy-sya’raniy, dari Al-Qawaririy.

Dan abu nu’aman dalam al-hilyah (6/269) dari jalur habib al-hasan, dan ‘ali bin harun, ia berkata, menceritakan kepada kami yusuf al-qadhi, dari muhammad bin abi bakr, dari zaidah bin abi ae-raaqod.

Dan albazar dalam musnadnya ( mukhtasar zawaidul bazar li hafidz 1/ 285) dari jalur ahmad bin malik al- qusyairi dari zaidah.



Hadits tersebut memiliki 2 cacat:



1.ziyad bin abdullah an-numairy



Berkata yahya bin ma’in: Haditsnya dha’if

Berkata abu hatim ; haditsnya di tulis, tapi tidak (bisa ) di jadikan hujjah.

Berkata abu ubaid al-ajry; aku bertanya kepada abu daud tentangnya, maka ia mendha’ifkannya.

Ibnu hajr berkata; ia dha’if.



2. zaidah bin abi ar-raaqod



Berkata al-Bukhary: haditsnya munkar

Abu Daud berkata : aku tidak mengenalnya

An-Nasa’i berkata :aku tidak tahu siapa dia

Adz-Dzahaby berkata : tidak bisa di jadikan hujjah





KOMENTAR AHLUL ILMI TENTANG HADITS INI



Al-Baihaqy dalam su’abul iman (3/375) berkata, telah menyendiri ziyad an- numairi dari jalur zaidah bin ar-raaqod,

Al-Bukhary berkata; hadits dari kedunya adalah munkar.

An-nawawy dalam al-adzkar (274) berkata, kami telah meriwayatkanya dan terdapat  kedha’ifan dalam sanadnya.





HADITS PALSU SEPUTAR AMALAN BULAN RAJAB



1.       “ Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban bulan saya ( Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ), sedangkan ramadhan bulan ummatku. Barangsiapa  berpuasa di bulan rajab dua hari. Baginya pahala dua kali lipat, timbangan setiap lipatan itu sama dengan gunung gunung yang ada di  dunia, kemudian di sebutkan pahala bagi orang yang berpuasa empat hari, enam hari, tujuh hari, delapan hari, dan seterusnya, sampai disebutkan ganjaran bagi orang yang berpuasa lima belas hari.”



Hadits ini “ MAUDHU’ “( PALSU ). Dalam sanad hadits ini ada yang bernama abu bakar bin al-hasan an naqqaasy, dia perawi yang di tuduh pendusta, Al-kasaaiy- rawi yang tidak dikenal (majhul .  Hadits ini juga di riwayatkan oleh pengarang ALLAALAIY dari jalan abi sa’id al-khudry dengan sanad yang sama. Juga ibnu al- jauzy nukilan dari kitab allaalaiy.



2.      “Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, sama nilainya dia berpuasa sebulan penuh, barang siapa berpuasa tujuh hari Allah subhanahu wa ta’ala akan menutupkankan baginya tujuh pintu neraka, barang siapa berpuasa delapan hari di bulan rajab Allah ta’ala akan membukakan baginya delapan pintu surga, siapapun yang berpuasa setengah dari bulan rajab itu Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah sekali.”



Diterangkan dalam kitab Allaalaiy setelah pengarangnya meriwayatkannya dari Abaan kemudian dari Anas secara marfu’ :  Hadits ini tidak  shahih sebab Abaan adalah perawi yang  di tinggalkan, sedangkan ‘Amru bin Al-Azhar pemalsu hadits, kemudian ia jelaskan :

 Dikeluarkan juga oleh abu As syaikh dari jalan ibnu ‘ulwaan dari Abaan, adapun ibnu ‘ulaan pemalsu hadit.



3.      “ Sesunguhnya  bulan rajab adalah bulan yang mulia. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan  tersebut berarti sama nilainya dia berpuasa seribu tahun dan seterusnya.”



Diriwayatkan oleh ibnu syaahin dari ‘ali secara marfu’. Dan dijelaskan dalam kitab Alaalaiy : Hadits ini tidak shahih, sedangkan Haruun bin ‘antarah selalu meriwayatkan hadits-hadits yang munkar.



4.      Barangsiapa yang berpuasa di bulan rajab satu hari sama nilainya dia  berpuasa sebulan penuh dan sterusnya”.



Diriwayatkan oleh Al Kathiib daari jalan abi dzarr marfu’ . Di sanadnya ada  perawi : Al-furaat bin as- saaib, dia ini perawi yang  di tinggalkan.



Berkata imam ibnu hajar dalam kitabnya “al amaaliy” : sepakat diriwayatkan hadits ini dari jalan al-faraat bin as-saaib dia ini lemah- Rusydiin bin sa’ad, dan al-hakim bin marwaa, kedua perawi ini laemah juga.



Sesungguhnya al-Baihaqy juga meriwayatkan hadits ini di kitabnya: “ syu’abul iman”  dari hadits anas, yang artinya “ siapapun yang berpuasa satu hari di bulan rajab sama nilainya dia berpuasa saatu tahun. “ Dia menyebutkan hadits yang sangat panjang, akan tetapi di sanad hadits ini juga ada perawi ; ‘abdul Ghafuur abu as-shobaah al-anshory, dia ini  termasuk orang yang memalsukan hadits”.



5.      Barngsiapa yang menghidupkan satu malam bulan rajab dan berpuasa di siang harinya,Allah Ta’ala akan memberikan makanan dari buah – buahan surga  dan  seterusnya.”



 Diriwayatkan dalam kitab Allaalaiy dari jalan Al-Husain bin ‘Ali marfu’ : Berkata  pengarang kitab ; Hadits ini Maudhu’ ( palsu).



6.       “ Perbanyakalah iighfar di bulan Rajab, sesungguhnya Allah Ta’ala membebaskan hamba hambanya setiap saat di bulan itu. Dan sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai kota kota di jannah-Naya yang  tidak akan di masuki kecuali oleh orang  yang berpuasa di bulan ini.”



Dikatakan dalam “Adz- Dzail” : Dalam sanadnya ada rawi namanya Al- Ashbagh : tidak bisa di prcaya.



7.      Dibulan Rajab ada satu hari dan satu malam, siapapun yang berpuasa di hari itu, dan mendirikan maalamnya.maka sama nilainya dengan orang yang  berpuasa seratus tahun dan seterusnya.”



Dikatakan dalam “ Adz-Dzail” ; Di dalam sanadnya ada nama Hayyaj, dia adalah rawi yang ditinggalkan.

Dan demikian disebutkan tentang :  “ berpuasa satu hari atau dua hari di bulan itu.”

 Disebutkan juga  alam “Adz- Dzail “ : sanad hadits ini penuh dengan kegelapan sebagian atas sebagian lainnya. Di dalam saandnya ada perawi perawi yang  pendusta : Dan demikian di riwayatkan : “ Bahwa nabi shalallahu alaihi wa sallam berkhutbah pada hari jum’at sepekan sebelum bulan rajab. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam Berkata : “ Hai sekalian manusia ! sesungguhnya akan datang kepada kalian suatu bulan yang mulia. Rajab bulan  adalah Bulan Allah yang mulia, dilipat gandakan kebaikan di dalamnya, doa-doa di kabulkan, kesusahan kesusahan akan di hilangkan. “ ini adalah hadits yang munkar.



Dan dalam hadits yang lain : “ Barangsiapa berpuasa saatu hari di bulan rajab, dan mendirikan satu malam dari malam malamnya, maka Allah Tabraka wa ta’ala akan membangkitkannya dalam keadaan aman nanti di hari kiamat dan seterusnya.”

 Dalam sanad hadits ini : Kadzaabun ( para perawi  pendusta ).



Demikian juga hadits : “ Barangsiap yang menghidupkan satu malam di bulan rajab, dan berpuasa di siang harinya : Allah akan memberikan makanan buatnya buah buahan dari surga dan seteerusnya.”

Dalam sandnya : para perawi pembohong / pemalsu  hadits.



Demikian juga hadits : “ Rajab bulan Allah yang mulia, dimana Allah mengkhususkan bulan ini buat siri-Nya. Maka barnagsiapa yang  berpuasa satu bulan si bulan ini dengan penuh keimanan da mengharap ridho Allah, dia akan di masukan ke dalam jannah Allah Ta’ala dan seterusnya.”

 Di dalam sanadnya : para perawi yang di tinggalkan.



Demikian juga hadits “ Rajab bulan Allah, sya’ban bulan saya ( Rasulullah ) ,Ramadhan bulan saya, “ demikian juga hadits : keutamaan bulan rajab di atas  bulan lainnya adalah :  seperti keutamaan al-qur;an atas seluruh perkataan perkataan lainnya, dan seterusnya. “

 Berkata imam ibnu hajr : hadits ini palsu.



Berkata ‘Ali bin ibraahim al- ‘atthor dalam satu risalahnya :  “ sesungguhnya apa-apa yang  diriwayatkan tentang keutamaan puasa di bulan rajab, seluruhnya palsu dan lemah yang tidak  ada ashol sama sekali.

 Berkata dia;” ‘abdullah al-anshoriy tidak pernah puasa di bulan rajab, dan dia melarangnya, kemudian berkata : “  tidak ada yang shohih dari Nabi muhammad shalallahu alaihi wa sallam satupun mengenai keutamaan bulan rajab, “ kemudian dia berkata : dan demikian juga : “ tentang amalan amalan yang di kerjakan pada bulan ini : seperti mengeluarkan zakat di dalam bulan rajab tidak di bulan lainnya, “ ini tidak ada ashol sama sekali.



Dan demikian juga : “ Dimana penduduk makkah memerbanyak ‘ umrah di bulan ini tidak seperti bulan lainnya. “  ini tidak ada asal sama sekali sepanjang pengetahuan saya. Dia berkata : “ Diantara yang diada adakan oelh orang – orang yang ‘awwam ialah : “ berpuasa di awal kamis di bulan Rajab, “ yang keseluruhannya ini adalah bid’ah.



Diantara yang mereka ada adakan juga di bulan Rajab dan sya’ban ialah : “ mereka memperbanyak ketaatan kepada  Allah melebihi dari bulan bulan lainnya.



Adapun yang di riwayatkan tentang : “ Bahwa Allah Ta’ala memerintahkan Nabi nuh ‘Alaihi wa sallam untuk memuat kapalnya di bualan Rajab ini, serta di periintahkan kaum mu’minin bersama dia untuk berpuasa di bulan ini. “ ini Hadits maudhu’ ( palsu).



 Diantara bid’ah bid’ah yang menyebar di bulan ini adalah :




1.      Sholat Ar-Raghaaib


Sholat Ar Raghaaib ini di mulai di setiap awal jum’at di bulan Rajab.



Ketahuilah semoga Allah Tabaraka wa Ta’ala merahmatimu- bahwa mengagungkan hari  ini, malam ini sesungguhnya diadakan ke dalam Din  Islam ini setelah abad keempat Hijriyah, ( lihat  literatur berikut ini tentang bid’ahnya sholat Raghaaib ):



1.      ‘” Itiqad ‘ As Shiratul mustaqim “ : hal.283. Dan “ Tulisan ilmiyah diantara dua orang imam ; Al ‘izz bin ‘Aabdus salam dan Ibnu As Sholah sekitar sholt Raghaaib.”

2.      “ Al Ba’itsu ‘ala inkari al bida’ wa Al hawaadits “ :hal. 39. Dan seterusnya.

3.      “ Al Madkhal “ oleh ibnu al haaj :  1/ 293 .

4.       “ As Sunan wal Mubtadi’ aat “ : hal .140.

5.       “ Tabyiinul ‘ Ujab bima warada fi Fadhli Rajab “ : hal . 47.

6.       “ Fatawa An Nawawiy : hal.26

7.      “ Majmu’ Al Fatawa oleh ibnu Taimiyyah “ hal 2/2

8.      “ Al maudhu’aat” : 2/124

9.       “ Allaalaaiy al mashnu’ah”: 2/57

10.  “Tanzihus Syari’ah : 2/92

11.  “ Al Mughni ‘anil Hifdz wal kitab” :  hal.297- serta bantahannya : Jannatul murtaab. 12 “ safarus Sa’adah” : hal.150



Sepakat  ‘ulama tentang hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai keutamaan bulan Rajab adalah palsu, sesungghnya telah di terangkan oleh sekelompok al muhaditsin tentang palsunya hadit sholat Ar Raghaaib diatara mereka ialah  : Al Haafidz Ibnu Hajar, Adz Dzahabiy, Al ‘iraaqiy, ibnu Jauziy, Ibnu Taimiyah, An Nawawiy dan As sayuthiy dan selain dari mereka.

 Kandungan dari hadits –hadits yang palsu itu ialah mengenai keutamaan berpuasa  pada hari itu, mendirikan malamnya, dinamakan sholat Ar Raghaaib, para ahli tahqiq di kalangan ahlii ilmu telah melarang mengkhususkan hari tersebut untuk berpuasa, atau mendirikan malamnya melaksanakan sholat dengan cara  yang bid’ah ini. Demikian juga pengagunagan hari tersebut dengan cara memuat makanan makanan yang enak enak, mengishtiharkan bentuk bentuk yang indah indah dan selain yang demikian dengan tujuan bahwa hari ini lebih utama dari hari yang lainnya.





2.      Shalat Ummu Daawud di pertengaan bulan RAJAB.



Demikian juga hari terahir di pertengahan bulan Rajab di laksanakan sholat yang dinamakan sholat “ Ummu Daawud” ini juga tidakada asholnya sama sekali. “ Iqtidaus Shiraatul Mustaqim” hal.293.



Berkata al imam Al Hafidz Abu al Khattaab :  “ adapun shalat Ar Raghaaib , yang di tuduh sebagai  pemalsu hadits ini ialah :  ‘ali bin ‘abdullah bin jahdham, Dia memalsukan hadits ini dengan menampilkan rawi rawi yang tidak di kenal. Tidak terdapat di seluruh kitab, “ Pembahasan Abu Al Khattaab ini terdapat dalam :

“ Al Baa’its ‘ala inkaril bida’ wal ahadits” hal.40.

Abul hasan :  “ ‘ali bin abdullah bin al hasan bin jahdham, As Shufiy, pengarang kitab :  “ Bahjatul Asraar fit Tashauf”.

Berkata Abul Fadhal bin khairuun : Dia pendsta.

 Berkata selainnya : Dia dituduh sebagai pemalsu hadits Sholat Ar Raghaaib.



Lihat terjemahnya dalam : “ Al ‘ibir fi khabar min ghaubar. “  ( 3/116 ), “ al mizan”: ( 3/142 ), “ Al lissan “ : ( 4/238), “ maraatul jinaan” ( 3/28 ), “ al muntadzim” : ( 8/14) , “ al ‘aqduts Tsamiin” : ( 6/179)



Asal darapada shalat in sebagaimana di ceritakan oleh : At Thurthuusyiy dalam “ kitabnya : “ telah mengabarkan kepada saya abu muhammad al maqdisiy, berkata abu syaamah dalam ‘’al baa’its “ : hal .33: “ saya berkata  Abu muhammad ini perkiraan saya adalah ‘Abdul ‘Aziz bin ahmad bin ‘abdu ‘umar bn ibrahim al maqdisiy, telah meriwayatkan darinya makkiy bin ‘abdus salam ar Rumailiy As Syahhid, disifatkan  dia sebagai As Syaikh yang terpercaya, Allahu A’lam. “ Berkata dia : Tidak prnah sama sekali di kalangan kami baitul maqdis ini diamalkan sholat Ar Raghaaib, yaitu Sholat yang dilaksanakan di bula rajab dan sya’ban. Inilah bid’ah yang pertama kali muncul di sisi kami pada tahun 448H. Dimana ketika itu datang ke tempat kami di  baitil maqdis seorang laki laki dari Naabilis dikenal dengan nama ibnu Abil Hamraa’, suaranya sangat bagus sekali dalam membaca Al- Qur’an, pada malam pertengahan  ( malam keenam belas ) di bulan syaa’ban dia mendirikan sholat di masjid Aqsha dan sholat di belakangnya satu orang, lalu bergabung dengan ketiga dan keeempat tidaklah dia menamatkan bacaan Al Qur’an kecuali telah sholat bersamanya jama’ah ang banyak sekali, kemudian pada tahun selanjutnya  banyak sekali manusia sholat bersamanya, setelah itu menyebarlah di sekitar Al Masjidil Aqsha sholat tersebut, trus menyebar dan masuk ke rumah rumah manusia lainnya, kemudian tetaplah pada zaman itu diamalkan sholat tersebut yang seolah olah sudah menjadi satu sunnah di kalangan masyarakat sampai pada hari kita ini.  Dikatakan kepada laki-laki yang pertama kali mengada adakan sholat itu setelah dia meninggalkannya, sesungguhnya kami melihat kamu mendirikan sholat ini dengan jama’ah, Dia menjawab dengan mudah : “ saya akan minta ampun kepada Allah Ta’ala “



Kemudian berkata Abu Syaamah : “ adapun sholat Rajab, tidak muncul di sisi kami di Baitul Maqdits kecuali  setelah tahun 480 H. Kami tidak pernah melihat dan mendengarnya sebelum ini .” ( Al Baa’itsu :  hal. 32-33 )

Fatwa ibnu As Sholaah tentang sholat Ar Raghaaib, malam nishu sya’ban.



3.      Sholat al Alfiah


Sesungguhny as syaikh Taqiyuddun ibnu as sholaah rahimahullah Ta’ala pernah dimintai Fatwa tentang hal ini, lalu beliau menjawab :

 “ Adapun tentang shalat yang dikenal dengan sholat Ar Raghaaib adalah bid’ah . Hadits yang meriwayatkan tentang nya adalah palsu, dan tidaklah shoalt ini di kenal kecuali setelah tahun 400 H. Tidak ada keutamaan malamnya dari malam malam yang lainnya, lihat hadits hasits ini dalam kitab yang  di sebut di atas hal. 100-101. Dan hal 439-440..



 Diterjemahkan dalam dari kitab Al Fatawaaid Al majmu’ah, Al ahadits  Al maudhu’ah , karya Syaikhul islam muhammad bin ‘ali As Syaukaniy ( wafat : 1250 H ).



Sumber : http:// kaahil.wordpress.com/2010/06/17/apakah-doa-bulan-rajab-berasal-dari-rasululloh-serta-kumpulan-hadits-hadits-palsu-seputar-amalan-bulan-rajab-serta-hukum-sholat-ummu-dawud-dan-sholat-al-afiah/#more-1421

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Amalan di Bulan Rajab

  • Fatwa Seputar Perayaan Hari Ulang Tahunبِسْـــــــــــــــم االه الرَّحْمنِ الرَّ حِيْـــــــــــــــــمِFatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Seorang akhwat mendapatkan ucapan selamat ulang tahun ...
  • Penyebab Munculnya Bid'ahبسم الله الرحمنر حيم          Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, :" ...Sesungguhnya barang siapa yang hidup( p ...
  • Bacaan Dzikir PagiBismillahDzikir Pagi Dzikir Pagi dibaca antara Shubuh hingga siang hari ketika matahari akan bergeser ke baratMembaca 3 Qul..اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ ...
  • Hati yang Sehat ( Qalbun Salim) بسْـــــــــــــــم الله الرّحمن الرّحيْـــــــــــــــمPenulis: Al-Imam Ibnu Qayyim Al-JauziyyahKarena ada hati yang disifati hidup dan sebaliknya maka keadaan ha ...
  • Istiqomah Dalam Menetapi Kebenaran Dan Ketaatan Kepada Allah Ta'alaIstiqomah Dalam Menetapi Kebenaran Dan Ketaatan Kepada Allah Ta'alaTeks Haditsعن أبي هريرة رضي لله عنه، قال: قال رسول لله صلى لله عليه وسلم : قاربوا وسددوا ، واعلموا أنه ...

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter