بســــــــــــــــم الله الرحمن الرحيــــــــــــــــم
Keberuntungan Paling Besar
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Keberuntungan paling besar di dunia ini adalah kamu menyibukkan dirimu di sepanjang waktu dengan perkara-perkara yang lebih utama dan lebih bermanfaat untukmu kelak di hari akherat. Bagaimana mungkin dianggap berakal, seseorang yang menjual surga demi mendapatkan sesuatu yang mengandung kesenangan sesaat? Orang yang benar-benar mengerti hakekat hidup ini akan keluar dari alam dunia dalam keadaan belum bisa menuntaskan dua urusan; menangisi dirinya sendiri -akibat menuruti hawa nafsu tanpa kendali- dan menunaikan kewajiban untuk memuji Rabbnya. Apabila kamu merasa takut kepada makhluk maka kamu akan merasa gelisah karena keberadaannya dan menghindar darinya. Adapun Rabb (Allah) ta’ala, apabila kamu takut kepada-Nya niscaya kamu akan merasa tentram karena dekat dengan-Nya dan berusaha untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya."(al-Fawa’id, hal. 34)
Tiga Pokok Kebahagiaan
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, "Ada tiga pokok yang menjadi pondasi kebahagiaan seorang hamba, dan masing-masingnya memiliki lawan. Barangsiapa yang kehilangan pokok tersebut maka dia akan terjerumus ke dalam lawannya.Tauhid, lawannya syirik.
Sunnah, lawannya bid'ah. Dan
ketaatan, lawannya adalah maksiat…"
(al-Fawa’id, hal. 104)
Kenikmatan Terbesar di Dunia
Malik bin Dinar rahimahullah berkata: "Penduduk dunia telah keluar dari dunia, sementara mereka belum sempat merasakan sesuatu yang paling nikmat di dalamnya." Orang-orang bertanya, "Apakah hal itu wahai Abu Yahya?". Beliau menjawab, "Ma'rifatullah 'azza wa jalla."(dikutip dari Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar, karya Syaikh Abdul Malik Ramadhani)
PRINGSEWU
21 Syawal 1434H
Belajar Islam
0 komentar:
Posting Komentar
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]