17 Februari 2016

Pengertian Akhlak Mulia

Pengertian Akhlak Mulia 

Al-Khuluq  (bentuk mufrad/tunggal dari kata akhlaq -pent) 
berarti perangai atau kelakuan, yakni sebagaimana yang 
diungkapkan oleh para ulama:" Gambaran batin seseorang ". 

Karena pada dasarnya manusia itu mempunyai dua gambaran : 
1.  Gambaran zhahir (luar): Yaitu bentuk penciptaan yang telah 
Allah jadikan padanya sebuah tubuh. Dan gambaran zhahir 
tersebut di antaranya ada yang indah dan bagus, ada yang 
jelek dan buruk, dan ada pula yang berada pada 
pertengahan di antara keduanya atau biasa-biasa saja.  

2.  Gambaran batin (dalam): Yaitu suatu keadaan yang melekat 
kokoh dalam jiwa, yang keluar darinya perbuatan-
perbuatan, baik yang terpuji maupun yang buruk (yang 
dapat dilakukan) tanpa berfikir atau kerja otak.  
Dan gambaran ini juga ada yang baik jika memang keluar dari 
akhlaq yang baik, dan ada pula yang buruk jika keluar dari 
akhlaq yang buruk. Inilah yang kemudian disebut dengan nama 
"khuluq" atau akhlaq. Jadi, khuluq atau akhlaq adalah gambaran 
batin yang telah ditetapkan pada seseorang.

Dan wajib bagi setiap muslim untuk berperilaku dengan akhlaq 
yang mulia ini. Karena, sesuatu yang berharga dari tiap-tiap 
benda merupakan sesuatu yang baik dari benda tersebut, dan di 
antaranya adalah perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa 
Sallam kepada Mu'adz bin Jabal:  

إياك وكرائم أموالهم

”…dan hati-hatilah dari harta-harta mereka yang berharga…” 1
yakni ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
memerintahkannya untuk mengambil zakat dari penduduk kota 
Yaman. 

Maka, setiap orang harus berusaha agar hati atau gambaran 
batinnya menjadi mulia. Sehingga ia mencintai kemuliaan dan 
keberanian, juga mencintai sifat santun dan kesabaran. Ketika 
bertemu dengan sesama hendaknya ia menampakkan wajah 
yang berseri-seri, hati yang lapang, dan jiwa yang tenang. Dan 
semua sifat-sifat di atas merupakan bagian dari akhlaq yang 
mulia. 

Telah bersabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: 


أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا

Mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang 
paling baik akhlaqnya”2.
  
Maka, sudah sewajarnya jika pembicaraan ini selalu berada di 
depan mata seorang mukmin. Karena, jika seseorang
mengetahui bahwa dia tidak akan bisa menjadi figur  yang sempurna keimanannya kecuali dengan memperbaiki budi 
pekertinya, maka hal ini akan menjadi sebuah pendorong 
baginya untuk berperilaku dengan budi pekerti yang baik dan 
sifat-sifat yang tinggi mulia, serta ia akan meninggalkan 

perbuatan yang rendah dan hina.  

Catatan:

1. Dikeluarkan oleh Imam Bukhari, No (1496) di Kitaabuz Zakaah, dan Imam Muslim, No 
(29) di Kitaabul Iimaan. 
2. Dikeluarkan oleh Abu Daud, No (3682) di Kitaabus Sunnah, dan Tirmidzi, No (1162) di 
Kitaabur Radhaa', dan dalam riwayatnya ada tambahan:" Dan sebaik-baik kalian adalah 
yang berbuat baik terhadap kaum wanita ", dan dikeluarkan juga oleh Iman Ahmad di kitab 
Al-Musnad (2 / 472), hadits tersebut ada di kitab Shahiihul Jaami', No (1230 , 1232)


Sumber:

Kitab: [ مكارم الأخلاق ] Budi Pekerti Yang Mulia, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Diterjemahkan oleh: Ustadz. Abu Musa al-Atsari

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengertian Akhlak Mulia

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter