بسم الله الرحمن الرحيم
Tanda-Tanda Hadits Palsu
Ketahuilah bahwa hadits yang munkar dan palsu membuat hati penuntut ilmu menjadi geli dan mengingkarinya.
▶ Robi' bin Hutsaim berkata:
إن اللحدبث ضوءا كضوء النهار تعر فه، وظلمة كظلمة الليل تنكره
"Sesungguhnya hadits itu memiliki cahaya seperti cahaya di siang hari sehingga engkau dapat melihatnya. Dan memiliki kegelapan seperti gelapnya malam sehingga engkau mengingkarinya.
(Al- Kifayah fi ilmi Riwayah, al-Khothib al-Baghdadi hlm. 605, Al-Maudhu'at, Ibnul Jauzi 1/147)
▶ Perlu di ketahui bahwa hadits palsu itu memiliki beberapa tanda secara umum:
● Ucapan tersebut tidak menyerupai ucapan para Nabi.
● Ucapan tersebut lebih menyerupai ucapan dokter dan ahli thoriqot sufi.
● Bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang paten dalam agama islam.
● Lucunya maknanya yang terkandung dalam hadits tersebut.
(Al-manar al-Munif, ibnu Qayyim hlm.50-102)
● Hadits tersebut tidak ada dalam kitab hadits yang penting seperti kitab-kitab sunand dan musnad.
(Tahdzir Sajid hlm.75)
Penyebab Munculnya Hadits Palsu
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya hadits-hadits palsu, diantaranya:
1● Taqorrub kepada Allah Ta'ala
Mereka membuat hadits palsu yang berisi anjuran untuk kebaikan dan peringatan dari perbuatan mungkar.
Para pemalsu jenis ini paling jelek, Sebab manusia akan menerima ucapan mereka dan mempercayai mereka karena biasanya pemalsu jenis ini dari kalangan orang yang kelihatan baik dan ahli ibadah.
Contohnya,
Maisaroh bin abdu Robbihi. Ibnu Hibban meriwayatkan dalam adh-Dhu'afa' bahwa imam Abdurrohman bin mahdi pernah mengatakan kepadanya.
"Dari manakah kamu mengambil hadits-hadits ini, barangsiapa membaca ini maka dia mendapatkan ini?
Maisaroh menjaw: "saya membuatnya untuk memberikan semangat ibadah kepada manusia."
2● Fanatik Golongan
Lebih-lebih kelompok yang berbasis politik yang muncul setelah fitnah seperti kelompok Khawarij dan Syi'ah , masing-masing kelompok membuat hadits palsu yang memperkuat kelompoknya, seperti hadits:
علي خير البشر، من شك فيه كفر
"Ali adalah sebaik-baik manusia, barangsiapa meragukannya maka dia telah kafir. "
3● Mencela Islam
Hal ini dilakukan oleh para zindik tatkala mereka tidak mampu merusak islam secara terang-terangan, maka mereka mengambiljalan keji ini untuk menodai keindahan islam.
Contohnya:
Apa yang dilakukan oleh Muhammad bin Sa'id asy-Syami tatkala dia meriwayatkan hadits dari humaid dari anas secara marfu':
أنا خاتم النبيين، لانبي بعدي، إلا أن يشاءالله
"Saya adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku, kecuali bila Allah Ta'ala berkehendak."
4● Untuk Mengumpulkan Harta
Seperti yang dilakukan oleh para tukang cerita ketika menyampikan hadits-hadits yang menakjubkandl dan menghibur agar orang-orang mendengarkan lalu memberinya uang, atau seperti yang dilakukan oleh para pedagang guna melariskan barang dagangannya.
Diceritakan, ada seorang penjual yang kurang laku, maka untuk melariskan dagangannya dia pun membuat hadits-hadits palsu tentang keutamaan barang dagangannya, seperti sabda Nabi:
> "labu adalah makananku dan makanan umatku."
> "seandainya beras itu adalah seorang lelaki, tentu dia adalah lelaki yang shalih,"
> "semangka, airnya merupakan rohmat dan manisnya seperti manisnya surga,"
Dan lain sebagainya. . . .
Oleh karena itulah,al-hafizh as-Suyuti berkata: "hadits-hadits tentang keutamaan semangka, adas dan beras, semuanya tidak ada yang shohih. "
(Ad-Duror al-Muntasyiroh hlm. 503)
5● Cari Popularitas
Dengan menampilkan hadits-hadits aneh yang para ulama tidak meriwayatkan nya, sehingga orang-orang akan antusias mengambil dan mendengarkan hadits aneh tadi darinya.
Contoh lucu tentang hal ini adalah apa yang terjadi pada seorang pendusta bernama Ma'mun bin Ahmad, di kala para ulama berselisih pendapat tentang apakah imam Hasan al-Hashri mendengar hadits dari sahabat Abu Hurairah ataukah tidak, ternyata dia memiliki hadits yang bersanad sampai kepada Rasulullah bahwa beliau bersabda:"Hasan al-Bashri mendengar hadits dari Abu Hurairah. "
(Taisir Mustholah Hadits, DR. Mahmud ath-Thohhan hlm.76-77)
Dampak Negatif Hadits-Hadits Lemah
Perlu di waspadai bahwa hadits-hadits lemah dan palsu ini memiliki dampak negatif dan kerusakan kepada masyarakat, baik berkaitan dengan aqidah mereka, cara ibadah mereka,dan lainnya
(Silsilah Ahadits adh-Dho'ifah 1/40-47 secara ringkas)
Maka diantara salah satu faktor penting utama kesyirikan, kebid'ahan, pertikaian dan kerusakan moral adalah tersebarnya hadits-hadits palsu yang disandarkan kepada Nabi.
Contoh pertama:
إذا اعيتكم الأمور، فعليكم بأهل القبور
"Apabila kalian ditimpa kesulitan maka mintalah pertolongan kepada ahli kubur."
Hadits yang dusta dengan kesepakatan ulama ini sangat berdampak negatif sekali bagi aqidah umat.
(Lihat at-Tawassul wal Wasilah,Ibnu Taimiyyah hlm. 174)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata:
"Hadits ini mengajak kepada perbuatan syirik kepada Allah, sebab meminta pertolongan kepada ahli kubur termasuk kesyirikan yang amat nyata dengan kesepakatan ahli ilmu dan Imam. Maka nyatalah bahwa hadits ini hanyalah buatan para pengagum kubur. Semoga Allah membalas orang yang membuatnya. "
(Ad-Du'a, Muhammad bin Ibrahim al-hamd hlm. 108)
Contoh kedua:
يكون في أمتي رجل يقال له محمدبن إدريس أضر على أمتي من إبليس ، ويكون في أمتي رجل يقال له أبا حنيفة هو سراج أمتي
"Akan datang pada umatku seorang yang bernama Muhammad bin Idris(Imam Syafi'i), dia lebih berbahaya bagi umatku daripada iblis. Dan akan datang pada umatku seorang bernama Abu Hanifah, dia adalah pelita umatku."
Jelas sekali dampak negatif akibat dari hadits palsu ini, yaitu perseteruan antara Syafi'iyah dan Hanafiyyah yang dapat merusak akal dan menghancurkan bangunan agama! Cukuplah sebagai bukti, apa yang sering disebutkan oleh Yaqut al-Hamawi dalam kitabnya Mu'jam Buldan, dimana dia sering mengatakan: "Kota ini hancur disebabkan perseteruan antara Syafi'iyyah dan Hanafiyyah!"
(Al-Aqwal Syadzah fi Tafsir hlm. 223 karya Syaikhuna al-Fadhil DR. Abdurrohman ad-Dahsy)
Contoh ketiga:
جنبوا مسا جد كم صبيانكم
"Jauhkanlah anak-anak kalian dari masjid-masjid kalian."
Hadits ini lemah(lihat ats-Tsamarul Mustathob, al-Albani 1/585)
Hadits lemah ini memiliki dampak negatif yaitu menjauhkan anak-anak dari masjid.
Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbagh berkata:
"Saya telah menyaksikan bahaya hadits lemah ini ketika saya melihat sebagian orang awam yang jahil mengusir anak-anak dari rumah-rumah Allah dengan beralasan hadits ini sehingga melarikan anak-anak dari masjid, padahal dalam waktu yang bersamaan gereja-gereja terbuka untuk anak-anak kaum muslimin bersama anak-anak mereka. "
(Ta'liq Al-Asrar al-Marfu'ah, mula ali al-qori hlm.183 secara ringkas)
Potret Pembelaan Ulama
Allah telah berjanji akan menjaga kemurnian agama ini dengan di bangkitakannya para ulama ahli hadits yang berjuang dengan penuh kegigihan. Oleh karena itu, tatkala dikatakan kepada imam Abdullah bin Mubarak:
"Ini adalah hadits-hadits dusta."
Beliau menjawab:"Akan hidup para pakar ahli yang mengatasinya. "
Berikut beberapa potret indah para ulama kita dalam menepis kedustaan atas Nabi:
1. Sufyan ats-tsauri rahimahullah berkata: "Seandainya ada seseorang yang berencana untukmembuat kedustaan,niscaya Allah akan membongkar kedoknya sekalipun dia bersembunyi di dalam rumahnya. "
(Dzammul Kalam al-Harowi no. 913)
2. Suatu saat Kholifah Harun ar-Rosyid pernah menangkap seorang zindik dan hendak membunuhnya,lalu orang tersebut bertanya:
"Bagaimanakah dirimu dari seribu hadits yang aku buat-buat?"
Harun ar-Rosyid menjawab:
"Bagaimanakah dirimu wahai musuh Allah dari ishaq al-Fazari dan imam mubarok yang menyaringnya satu persatu?"
(Tahdzib Tahdzib ibnu Hajar 1/152)
3. Pernah ada seorang berkata kepada Yahya bin Ma'in :
"Apakah engkau tidak khawatir bila orang-orang yang engkau kritik tersebut kelak menjadi musuhmu di hari kiamat?"
Beliau menjawab:"bila mereka yang menjadi musuh ku jauh lebih kusenangi daripada Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menjadi musuhku, tatkala beliau bertanya kepadaku;
"Mengapa kamu tidak membela sunnahku dari kedustaan."
(Al - Kifayah fi ilmi Riwayah, al-Khothib al-Baghdadi hlm. 61)
Memahami Beberapa Istilah Hadits Dusta
1. Dho'if(lemah) adalah haditz yang tidak memenuhi salah satu sifat hadist hasan, seperti terputusnya sanad, lemahnya hafalan perowi dan sebagainya. (Al-Baits al-Hatsits, Ahmad Syakir 1/142)
2. Dho'if Jiddan(lemah sekali) adalah hadits yang pada sanadnya terdapat perowi yang lemah sekali disebabkan tertuduh dusta dalam hadits, banyak salah dan sangat lalai.(Tadrib Rawi, as-Suyuti 1/240)
3. Maudhu'(palsu)adalah hadits yang didustakan kepada Rasulullah shalallahu ' alaihi wasallam baik secara sengaja maupun tidak. (Al-wadh'u fil Hadits,Umar al-Fallatah 1/100)
4. Laa ashla lahu(tidak ada asalnya), Hadits yang tidak memiliki sanad. (Silsilah Ahadits adh-Dho'ifah 10/429)
5. Munkar adalah hadits lemah yang menyelisihi hadits shohih(an-Nukat Ala Ibni Sholah, Ibnu Hajar 2/429)
6. Mursal adalah hadits yang diriwayatkan dari tabi’in langsung kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam(Jami' Tahshil fi Ahkamil Marosil al-Ala'i hlm.31)
07 Rabi' ath-Thani 1435 H
Oleh.
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Disalin oleh.
Radinal Maasy
Al-Furqon edisi 12, Th.ke-7 (1429/2008)
Membela Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam 01
0 komentar:
Posting Komentar
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]