06 Juli 2014

Amalan-Amalan Itu Tergantung Niatnya

Bismillah


AMALAN-AMALAN ITU TERGANTUNG NIATNYA

Bunyi Hadits,

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال:  سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: إنما الأعمال با لنيات، وإنمالكل امرئ ما نوى،  فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها، أوالمراةينكحها، فهجرته إلى ماهاجرإليه.

Dari Amirul Mu'minin Abu Hafsh 'Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu'anhu berkata: Aku mendengarkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Amalan-amalan itu hanya tergantung pada niatnya. Dan seseorang itu hanya dibalas berdasarkan apa yang dia niatkan. Sehingga barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul'Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul'Nya. Barang siapa yang hijrahnya untuk dunia atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan." 1

Penjelasan:

Hadits diatas hanya diriwayatkan oleh 'Umar radhiyallahu'anhu.
Hadits ini kandungannya sangatlah urgen dan penting yang juga di kuatkan al-Qur'an dan as-Sunnah.

Dalam al-Qur'an Allah Ta'ala berfirman,

وما تنفقون إلا ابتغآءوجه الله

"Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah" {Al-Baqarah: 272}

Ayat ini menunjukkan pentingnya niat.

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berbicara dengan Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu'anhu,

إنك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله إلاأجرت عليها حتى ما تجعل في في امرأتك

"Ketahuilah bahwa tidaklah engkau menginfakkan suatu infak yang dengannya engkau mnncari wajah Allah melainkan engkau akan diberi pahala dan ganjaran atas infak tersebut, sampai-sampai infak yang engkau berikan kepada mulit istrimu." 2

Meskipun hadits diatas hanya di riwayatkan oleh 'Umar radhiyallahu'anhu akan tetapi di dukung dan diperkuat oleh al-Qur'an dan as-Sunnah.

Tujuan Niat

Tujuan dari niat adalah untuk membedakan antara adat dan ibadah. Demikian juga untuk membedakan antara sebuah ibadah dengan ibadah lainnya.

※ Membedakan Antara Adat Dengan Ibadah

Contoh:

1. Seseorang makan karena sebab syahwat dan keinginan saja. Sedangkan orang lain makan karena melaksanakan perintah Allah dalam firmannya:
(Yang artinya), "makan dan minumlah" (Al-A'raf:31)

Maka makannya orang kedua adalah ibadah sedang makannya orang pertama adalah adat.

2. Seseorang mandi dalam rangka menyegarkan badan. Sedangkan orang kedua mandi karena junub. Maka mandi yang pertama adalah adat sedangkan mandinya orang kedua adalah ibadah.

※ Membedakan Antara Sebuah Ibadah dengan Ibadah Lainnya.

Contohnya, seorang melakukan shalat dua raka'at dengan niat shalat Tathawwu'. Sedangkan orang lain shalat dua raka'at  dengan niat shalat fardhu.

Faedah Hadits

1. Hadits ini adalah satu poros dan sumber ajaran islam.
Oleh karena itu para ulama menyatakan bahwa poros agama Islam itu berada pada dua hadits. Kedua hadits tersebut adalah hadits ini dan hadits 'Aisyah radhiyallahu'anha,

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهورد

"Barangsiapa yang mengada-adakan(sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal darinya, maka amalan tersebut bertolak." 3

Hadits di atas (hadits 'Umar radhiyallahu'anhu) sebagai dasar amalan-amalan hati. Hadits tersebut adalah timbangan amalan batin. Sedangkan hadits  'Aisyah radhiyallahu'anha sebagai dasar amalan anggota badan.

Seorang yang ikhlas beribadah tapi ibadah yang ia lakukan adalah bid'ah maka amalan tersebut tertolak, sebagaimana seorang beribadah sesuai sunnah dan sempurna akan tetapi dia riya', maka amalan tersebut tertolak karena tidak ikhlas(pen).

2. Kewajiban membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya dan membedakan antara berbagai macam ibadah dengan adat kebiasaan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam:

إنما الأعمال بالنيات

"Amalan-amalan itu hanya tergantung pada niatnya."

3. Dorongan dan hasungan untuk mengikhlaskan niat kepada Allah Ta'ala.  Sebab Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam membagi manusia ke dalam dua kelompok,

★ Kelompok yang mengharapkan wajah Allah Ta'ala dengan amalannya.
★ Kebalikan dari kelompok pertama.

Yang dimaksud di sini adalah dorongan dan hasungan untuk mengikhlaskan niat. Seseorang wajib memberikan perhatian terhadap masalah niat dan hendaknya senantiasa memberikan dorongan dan hasungan kepadanya.
sebab niat yang ikhlas adalah tujuan dan maksud pertama diciptakannya manusia.

Allah berfirman,

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainlan supaya mereka beribadah kepada-Ku."

4. Bagusnya penjelasan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, yaitu beliau memberikan contoh kasus dan pembagian jenis maupun macam-macamnya.
Sebab baliau shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إنما الأعمال بالنيات

"Sesungguhnya tiada lain amalan-amalan itu ada niatnya."

Ini untuk amalan(perbuatan).

وإنما لكل الرئ مانوى

"Seseorang itu hanya dibalas berdasarkan apa yang dia niatkan."

Ini adalah amalan yang dikerjakan untuk apa atau siapa.

5. Hijrah termasuk bagian dari amalan shalih. Sebab tujuan hijrh adalah untuk Allah Ta'la dan Rasul'Nya shalallahu 'alaihi wa sallam. Setiap amalan yang di tujukan untuk Allah dan Rasul'Nya termasuk bagian dari amalan shalih karena amalan tersebut dimaksudkan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.




Sumber:
Syarah al-Arba'in an-Nawawiyyah, oleh Syaikh Utsaimin rahimahullah.


Disalin oleh:
Radinal Maasy bin Abdullah



Catatan:

1. Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits, Abu 'Abdillah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari rahimahullah dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim al Qusyairi an Naisaburiy rahimahullah dalam kitab Shahih keduanya,(Bukhari dalam kitab Bad' al Wahyi: 1, Muslim dalam kitabul Imarah: 1907)
2. HR. Al-Bukhari dalam Kitabul Iman: 56, dan Muslim dalam Kitab Al Washiyah bits Tsuluts: 1628/5
3. HR. Muslim: 1718/17

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Amalan-Amalan Itu Tergantung Niatnya

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter