15 Februari 2014

Aqidah Imam Asy-Syafii bag. 03

Aqidah Imam Asy-Syafii [bag. 03]

Tauhid Rububiyah

Metode Salaf Dalam Menegakkan Dalil Tentang Wujud Allah Subhanahu wa Ta'ala

  • 1. Fithrah

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. Ar-Room: 30).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani dan Majusi", (HR.Bukhari dan Muslim).
  • 2. Melalui ayat-ayat kauniyah
Yaitu adanya alam semesta menunjukkan adanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Pencipta.
  • 3. Melalui dalil 'inayah
Yaitu dalil yang masih termasuk di bawah ayat-ayat yang membuktikan keesaan Allah Subhanahu wa Ta'ala ,

misalnya firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur'an itu benar.Dan apakah Rabbmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu", (QS. Fushilat: 53)

Metode Imam Asy-Syafi'i Dalam Menegakkan Dalil Tentang Wujud Allah Subhanahu wa Ta'ala

Imam Asy-Syafi'i bercerita,

" Telah berjumpa denganku tujuh belas orang Dzindiq di jalan menuju Ghazah. Mereka bertanya,

"Apa bukti adanya Pencipta?".

Aku berkata,"Jika aku mengemukakan bukti yang memuaskan apakah kalian mau beriman?".

Mereka menjawab,"Ya".

Aku katakan,"Daun pohon At-Tut, rasanya, warnanya dan baunya sama. Dimakan oleh ulat yang keluar dari perutnya adalah benang sutera. Dimakan oleh lebah yang keluar adalah madu. Dimakan oleh kambing yang keluar adalah kotoran. Yang dimakan adalah satu jenis maka yang keluar seharusnya juga satu jenis. Tetapi perhatikanlah bagaimana keadaan itu berubah, niscaya itu adalah perbuatan Pencipta Alam yang Maha Kuasa untuk merubah semuanya".

Beliau juga berkata," Anda melihat sebuah benteng yang kokoh, tidak memiliki pintu dan celah. Anda melihat dindingnya retak, dan tiba-tiba keluar binatang yang bisa melihat dan bersuara. Anda sadar alam tidak akan mampu melakukannya tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala bisa menciptakannya. Benteng tersebut adalah telur dan binatang tersebut adalah anak ayam".
(Mufid Al-Ulum, hal. 26 riwayat seperti ini juga dari Ahmad, lihat Aqidah alMuslimin, Al-Baihaqi, 1/124)

Tauhid Asma dan Shifat

Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah dalam bab Asma' (nama) dan sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala,

Yaitu mensifatkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sifat-sifat yang telah ditetapkan-Nya untuk diri-Nya atau yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tanpa ta'wil, takyif (menanyakan bagaimana), tamtsil (mengumpamakan) dan tasybih (menyerupakan),

berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

 ﲑﺼﺒﻟﺍﻊﻴﻤﺴﻟﺍﻮﻫﻭﺊﻴﺷﻪﻠﺜﻤﻛﺲﻴﻟ

 "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat", (QS. Ash-Shura: 11).

Sebagai salah satu dari ulama salaf, Imam Asy-Syafi'i sangat konsisten dengan manhaj salaf dalam masalah ini.

Hal ini terlihat di antaranya sebagaimana di awal khutbah kitabnya al-Risalah, beliau berkata,

"Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana Dia mensifati diri-Nya dan atas apa yang disifatkan untuk-Nya oleh makhluk-Nya".(Al-Risalah, hal. 7-8)

Di antara Sifat-Sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala

  • 1. Sifat Al-'Uluw (ketinggian)
Al-'Uluw adalah sifat Dzatiah yang tidak terpisah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu Dia bersifat tinggi di atas makhluk-Nya, dan Dia berada di Arsy-Nya di langit, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُور
"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah Subhanahu wa Ta’alaang di langit bahwa Dia menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang", (QS. Al-Mulk: 16),

Allah Ta'ala juga berfirman:

 يخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ۩

"Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)."(An-Nahl: 50),DLL

  • 2. Istiwa' (bersemayam)
Istiwa' adalah sifat fi'liyah yang tetap bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu Dia bersemayam di atas Arsy, sebagaimana firman-Nya

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْش

"Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy", (QS. Al-A'rof: 54).

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ َ

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan..."(QS.  Surat Yunus: 3)

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشَ

"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy." (QS. Al-Rad: 2),

الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ

"(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy." (QS. Thaha: 5)

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ

"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy..." (QS. Al-Furqan: 59)

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشَ

"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy..." ( QS. As-Sajdah: 4 )

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشٌِ

"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy..." ( QS. Al-Hadid: 4 )

  • 3. An-Nuzul (Turun)
An-Nuzul termasuk di antara sifat Khabariyah fi'liyah yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala turun ke langit dunia pada setiap malam, sebagaimana dalam hadits,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, 'Barang siapa berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.'"
(HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab At-Tahajud, bab Ad-Du’a fish Shalah min Akhiril Lail, no. 1145, Muslim dalam Shahih-nya, kitab Shalatul Musafirin wa Qasriha, bab At-Targhib fid Du’a wal Dzikri fil Akhiril Lail wal Ijabati Fihi, no. 758)

Imam Asy-Syafi'i berkata,

" Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas 'Arsy-Nya mendekat kepada makhluk-Nya menurut bagaimana yang Dia kehendaki dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala turun ke langit dunia menurut bagaimana yang Dia kehendaki".
( Ijtima’ Juyuus Islamiyah, hal. 94 dan Mukhtashar Al-Uluw, hal. 176 )

  • 4. Sifat al-Yadd (tangan)
al-Yadd (tangan) termasuk di antara sifat dzatiyah Khabariyah yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki tangan, sebagaimana firman-Nya,

قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَي

"Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku". (QS. Saad: 75)

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ ۚ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا ۘ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ

"Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki."( QS.  Al-Maidah: 64 )

  • 5. Sifat al-wajh (wajah)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali  wajah Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." ( QS.  Al-Qashash: 88 )

  • 6. Sifat al-Qadam (kaki)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Perkasa meletakkan kaki-Nya padanya (neraka), dan ketika itu barulah ia penuh dan saling berdekatan dengan yang lainnya dan berkata,Cukup, cukup", (HR.Bukhari dan Muslim).

  • 7. Sifat tertawa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Allah tertawa kepada dua orang yang salah satunya membunuh yang lainnya dan mereka berdua masuk surga. Yang satunya berperang di jalan Allah kemudian terbunuh, dan Allah menerima taubat dari pembunuh dan masuk Islam dan ia juga mati syahid". (HR.Bukhari dan Muslim)

  • 8. Sifat al-Ashaabi'(jari-jemari)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Tidak ada satu hatipun kecuali berada di antara dua jari di antara jarijemari Al-Rahman". (Thabaqat Ibnu Abi Ya'la, I/284, dan Majmu' Fatawa, 4/182).

  • 9. Sifat al-'Ain (mata)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِي

"Dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku", ( QS. Thoha :39)

 تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا جَزَاءً لِمَنْ كَانَ كُفِرَ

"Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai belasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)."( QS.  Al-Qamar: 14 )

وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا

"Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami..." ( QS Huud: 37 )

وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ

"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri."( QS AthThur: 48)

  • 10. Sifat al-'ilmu
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

لَٰكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ ۖ أَنْزَلَهُ بِعِلْمِه

"tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya..". ( QS. An-Nisa :166)

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

"Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib."( QS.  At-Taubah: 78)dll.

Aqidah Imam Asy-Syafi'i Dalam Masalah Asma dan shifat


Rabi' bin Sulaiman berkata,

"Aku bertanya kepada AsySyafi'i tentang sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala ".

Beliau berkata,

"Terlarang untuk akal mengumpamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, untuk dugaan memberi batasan pada-Nya, untuk yang sangkaan memastikan, jiwa yang memikirkan, hati kecil yang mendalami-Nya, lintasan batin untuk merenungi-Nya dan selain apa yang disifatkan-Nya untuk diri-Nya melalui lisan Nabi-Nya." ( Majmu' Fatawa, 4/6 )


Sumber:
Maktabah Abu Salma al-Atsari
(Diringkas dari Aqidah dan Manhaj Imam Asy-Syafi'i, oleh:  Al-Ustadz Nurul Mukhlishin. M.Ag)


Disalin oleh:
Radinal Maasy


Aqidah Imam Asy-Syafi'i 01
Aqidah Imam Asy-Syafi'i 02
Aqidah Imam Asy-Syafi'i 04

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Aqidah Imam Asy-Syafii bag. 03

  • Aqidah Imam Asy-Syafii bag.2Aqidah Imam Asy-Syafii [bag.2] Hukum Pelaku Dosa Besar dan Pengaruhnya Pada Imam Ahlussunnah wal jama'ah memiliki sikap pertengahan antara sikap Khawarij dan Mu’tazila ...
  • Aqidah Imam Asy-Syafii bag. 4 Aqidah Imam Asy-Syafii [bag. 4] Seputar Kenabian dan Kematian  1. Iman Kepada Para Nabi  Maksudnya adalah tashdiq (pembenaran) terhadap kenabian semua ...

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter