11 Maret 2014

Bersabarlah Wahai Para Penuntut Ilmu

Bismillahirrahmanirrahim


Menuntut Ilmu Harus Sabar

Ilmu tidak diperoleh dengan berangan-angan dan impian belaka. Untuk mendapatkan ilmu dibutuhkan kesungguhan dan kesabaran. Perjalanannya sangatlah berat dan panjang, namun buahnya manis menyenangkan. Ilmu tidak dapat dimiliki oleh orang yang tipis semangat dan pendek asa..

Berikut penuturan para Ulama-ulama besar dalam menuntut ilmu:

■ Yahya ibnu Abi Kasir rahimahullah

Beliau mengatakan;

 لا يستط ع العلم براحة الجسد

"Ilmu itu tidak akan didapatkan dengan bersantai-santai"(Tazkirah al-Huffaz 3/830 karya al-Zahabi)

■ Al-Sya'bi rahimahullah

Suatu ketika beliau ditanya;

من أين لك هذاالعلم كله قال بنفي الاعتماد والسير في البلاد وصبر كصبر الجماد وبكور كبكور الخراب

"Dari mana Anda mendapatkan ilmu yang demikian ini?" Beliau menjawab,"Ilmu ini didapatkan dengan bersungguh-sungguh, dengan melakukan perjalanan ke berbagai negeri, dengan kesabaran seperti kesabaran benda mati, dan dengan semangat berpagi-pagi seperti berpagi-paginya burung gagak. "
(Tazkirah al-Huffaz 1/84 karya Al-Zahabi)

■ Ahmad bin Hambal rahimahullah

Beliau mengatakan;

مكثت في كتاب الحيض تسع سنين حتى فهمنه

"Aku mempelajari permasalahan(darah)haid selama sembilan tahun baru aku dapat memahaminya. "
(Tabaqat Al-Hanabilah 1/268 karya Ibnu Abi Ya'la)

■ Al-Tabrani rahimahullah

Al-Thabrani ditanya, mengapa beliau memiliki banyak sekali hadits? Beliau menjawab;

كنت أنام عل البواري ثلا ثين سنة

"Karena dahulu aku tidur di atas tanah selama 30 tahun(karena menuntut ilmu)."
(Tazkirah al-Huffaz 3/915 karya al-Zahabi)

■ Abu Sa'id al-Harami Al-Hafizh rahimahullah

Beliau mengatakan;

لايصبر على الخل إلا دوده يعنب لا يصبر على الحديث إلا أهله

"Tidak dapat bertahan di dalam air cuka kecuali ulat cuka,maknanya tidak dapat bersabar dalam (mempelajari) ilmu hadits kecuali para pakarnya."
(Siyar A'lam al-Nubala' 19/203 karya al-Zahabi)

■ Abu Musa Ibnu Al-Hafizh rahimahullah

Sebelum Abu Musa rahimahullah meninggal dunia, beliau mengatakan;

لا تضيعوا هذا العلم اللذي قد تعبنا عليه

"Jangan kalian lalaikan/sia-siakan ilmu ini, yang dahulu kami letih mencarinya. "
(Siyar al-A'lam al -Nubala' 21/450 karya al-Zahabi)

■ Said ibn al-Musayyib rahimahullah

Beliau rahimahullah mengatakan;

إن كنت لأرحل الأيام  والليالي في طلب الحديث الواحد

"Dahulu, aku pernah melakukan perjalanan panjang hingga berhari-hari demi untuk mencari satu hadits saja."
(Al-Rihlah fi Talab al-Hadits: 127 karya al-Khatib al-Bagdadi)

■ Al-Sya'bi rahimahullah

Beliau mengatakan;

لو أن رجلا سافر من أقصى الشام إلى أقصى اليمن فخفظ كلمة تنفعه فيما يستقبله من عمره رأيت أن سفره لا يضيع

"Seandainya seseorang safar (melakukan perjalanan panjang) dari ujung negeri Syam menuju ujung negeri Yaman dan dia menghafal satu kalimat saja yang itu akan bermanfaat baginya kelak di masa mendatang, maka aku berpendapat bahwa safarnya bukan safar yang sia-sia. "
(Al-Rihlah fi Talab al-Hadits 1/96 karya al-Khatib al-Bagdadi)

■ Al-Junaid ibn Muhammad rahimahullah

Beliau mengatakan;

باب كل علم نفيس جليل مفتا حه بذل المجهود

"Pintu setiap ilmu yang mahal dan mulia, maka kuncinya adalah curahan kesunguhann."
(Al-ajami' li Akhlaq al-Rawi wa Adab al-Sami' 2/180 karya al-Khatib al-Bagdadi)

■ Al-Khatib al-Bagdadi rahimahullah

Beliau mengatakan;

وقد جعل لله العلم سائل أولي ئه وعصم به مناختاره من أصفيا ئه، فحقيق على المتو سم به استفراغ اامجهود في طلبه

"Allah Ta'ala telah menjadikan ilmu sebagai wasilah(perantara) menjadi para waliNya(penolong-Nya), mak Allah Ta'ala menjaganya dengan  memilihkan orang-orang pilihanNya, maka semestinya bagi penuntut ilmu untuk mencurahkan kesungguhan dalam menuntutnya."
(Al-Faqih wa al-Mutafaqqih 2/139 karya al-Khatib al-Bagdadi)

■ Ibnu 'Utsaimin rahimahullah

Beliau mengatakan; "Tampak jelaslah bagi seorang penuntut ilmu untuk mencurahkan segala kesungguhannya dalam meraih ilmu dan bersabar di atasnya, menjaga ilmu setelah didapatkan karena ilmu tidak didapat dengan berleha-leha, maka hendaklah penuntut ilmu menempuh segala cara untuk mendapatkan ilmu tersebut dan bersabar, bersungguh-sungguh,  begadang malam, dan menjauhi segala sarana yang dapat memalingkan dan melupakan ilmu, dan para salaf(pendahulu) yang saleh memiliki banyak kisah-kisah yang populer tentang hal tersebut. "
(Al-'Ilmu: 60 karya Ibn 'Utsaimin)

Wallahu Ta'ala A'lam


Oleh:
Al-Ustadz Abu Faiz Sholahuddin Hafizhahullah
(Sumber: Majalah al-Furqon edisi 7 tahun ketigabelas, hlm. 71-72)

Disalin oleh:
Radinal Maasy(Ibnu Abdillah)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Bersabarlah Wahai Para Penuntut Ilmu

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter