24 Februari 2016

Pria Ini Diajak Berhubungan Oleh Gadis Yang Sangat Cantik,Apa Yang Dia Lakukan??

KISAH MENGAGUMKAN TENTANG MENUNDUKKAN PANDANGAN


Ada seorang hamba yang shalih bernama Sulaiman bin Yasar rahimahullah, beliau sedang berpergian meninggalkan negerinya  (untuk menunaikan haji) ditemani oleh seorang sahabatnya.
Suatu ketika, sahabat beliau pergi ke pasar untuk membeli persediaan makanan (untuk bekal perjalanan mereka) sedangkan Sulaiman sedang duduk menunggu di suatu tempat.
Sulaiman bin Yasar ini adalah seorang yang memiliki wajah paling tampan dan memikat, namun paling berhati-hati dari segala perkara  yang diharamkan Allah.

Tiba-tiba ada seorang wanita dusun dari pegunungan melihatnya. Tatkala dia memperhatikan betapa tampan dan gantengnya Sulaiman, ia pun terpesona padanya.

Wanita tersebut memakai burqo' (sejenis cadar yang menutupi seluruh wajah) lalu ia mendekati Sulaiman dan berdiri diantara kedua tangannya kemudian ia membuka burqo'nya dan menampakkan wajahnya yang cantik seperti bulan purnama di tengah malam.

Wanita tersebut berkata : "serahkan (dirimu) padaku!"
Sulaiman segera menundukkan pandangannya dari wanita cantik tersebut! Ia mengira bahwa wanita tersebut adalah wanita yang yang fakir dan kekurangan serta menginginkan makanan.
Sulaiman lalu berdiri dan memberikan padanya sejumlah makanan yang masih ada padanya.

Ketika melihat hal ini, wanita tersebut berkata pada Sulaiman : "Saya tidak menginginkan makanan tersebut! Yang saya inginkan adalah perbuatan seorang suami terhadap isterinya.!!

Dengan serta merta air muka Sulaiman berubah, dia marah dan menghardik wanita tersebut, sembari  mengatakan, "Sungguh, Iblis telah memperalatmu!!"

Lalu Sulaiman menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan membenamkan kepalanya diantara lututnya. Wanita tersebut segera menutup wajahnya dengan burqo', lalu ia pergi, pulang ke rumahnya. 

Tak lama kemudian, kawan Sulaiman datang setelah membeli makanan untuk mereka. Tatkala dia melihat Sulaiman yang matanya bengkak lantaran menangis hebat dan suara tangisnya berhenti, dia lalu bertanya : "Kenapa kamu menangis??"

Sulaiman menjawab, "Tidak ada apa-apa, saya hanya teringat anak-anak ku yang masih kecil." Sang kawan menukas, "Tidak! Sesungguhnya ada kejadian lain (yang menyebabkanmu menangis). Masa sedihmu karena anak-anakmu sudah berlalu semenjak 3 harian yang lalu."

Kawan Sulaiman terus mendesak sampai Sulaiman akhirnya menceritakan kejadian yang terjadi dengan wanita tadi. Tiba-tiba, sang kawan tadi meletakkan dirinya di atas alas makan dan dia menangis dengan tersedu-sedu.

Sulaiman lalu bertanya padanya, "Kamu sendiri, kenapa menangis?" 

Kawannya tersebut mengatakan, "Karena saya yang lebih berhak untuk menangis daripada dirimu."

Sulaiman bertanya kembali, "kenapa bisa begitu?" Kawannya menjawab, "Karena sesungguhnya saya takut jika saya yang berada di posisimu, maka saya tidak dapat menahan diri darinya!!" Maka kedua-duanya pun menangis kembali.

Pada saat Sulaiman tiba di Makkah dan selesai melakukan thawaf dan sa'i, dia lalu mendatangi sebuah batu dan menjadikan pakaiannya sebagai alas. Dia merasa ngantuk dan tertidur sebentar. Di dalam mimpinya ia melihat seorang yang tampan rupawan lagi gagah. Pria tersebut memiliki paras yang bagus dan harum yang wangi.

Sulaiman berkata padanya, "Siapakah gerangan dirimu? semoga Allah merahmatimu." 

Pria dalam mimpi itu menjawab, "Saya Yusuf, Nabi yang benar, putera Ya'qub."

Sulaiman lalu berkata, "Sesungguhnya, kisah tentang dirimu dan isteri al-Aziz benar-benar sangat mengagumkan."

Yusuf 'alaihis Salam berkata kepadanya, "Bahkan, kejadianmu dengan wanita dusun tersebut adalah lebih mengagumkan lagi."

[Hilyah Auliya'  karya Abu Nu'aim (II/191)]











Oleh:
@abinyasalma
[https://bit.ly/abusalma]

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pria Ini Diajak Berhubungan Oleh Gadis Yang Sangat Cantik,Apa Yang Dia Lakukan??

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter