03 Mei 2013

Shalat Berjamaah Bagi Laki-laki


بســــــــــــــــم الله الر حمن الر حمـــــــــــــــم

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته


Dalam hal ini terjadi kekhilafan,ada yang mewajibkan dan tidak sah shalatnya laki-laki yang shalat di rumah tanpa udzur. Dan pendapat inilah yang  yang menjadi pendapat sejumlah ulama,diantaranya pendapat yang di ambill oleh Syaikhul islam ibnu Taimiyah dan ibnu Qayyib dan di rajihkan oleh ibnu Hazm.

Dalil yang di ambil oleh mereka yang mewajibkan yaitu:

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam shahih al-Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

والذي نفسي بيده لقد هممت ان آمر بحطب فيحطب شم آر با لصلاة فيؤذن لها شم آمر رجلا فيؤم النا س شم أخا لف إلى رجال فأحرق عليهم بيو تهم

“Demi Zat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat dan dikumandangkan azan. Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami shalat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (Hr. Bukhari)

 Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من سمع الذاء ظم يأ ته فلا صلاة له إلا من عذر

“Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” (Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551)


Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim, yang berbunyi,

أتى النبي صلى الله عليه و سلم ر جل أعمى فقال يا رسو ل الله إنه ليس لي قا ند يقو دني إلى المسجد فسأل رسول الله صلى الله عليه وسلم أن ير خص له فيصلي في بيته فر خص له فلما ولى دعاه فقال هل تسمع الندا ء با لصلاة قال نعم قال فأجب

“Seorang lelaki buta menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang bisa menuntunku berjalan ke mesjid.’ Kemudian ia memohon kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberikan keringanan sehingga dia boleh shalat di rumahnya, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkannya. Ketika orang tersebut berpaling pergi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilnya dan berkata, ‘Apakah kamu mendengar azan shalat?’ Ia menjawab, ‘Iya.’ Beliau pun menyatakan, ‘Maka datangilah!’”

Alloh berfirman:

Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan  satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu ( QS. An Nisa’ 102)


Dan dari atsar para sahabatpun menunjukan akan wajibnya shalat berjamaah bagi laki-laki

Ibnu Qoyyim menjelaskan, “Segi pendalilannya, Ibnu Mas’ud menggolongkan orang yang meninggalkan jamaah dalam koridor orang-orang munafiq yang nyata sedang tanda munafiq bukanlah dengan meninggalkan perkara sunnah atau melakukan yang makruh.” (Kitab Sholah hal. 146)

Beliau juga menukil atsar-atsar serupa dari sahabat lainya seperti Abu Musa Al-Asy’ari, Ali bin Abi Tholib, Abu Hurairah, Aisyah, Ibnu Abbas, lalu berkata, “inilah ucapan para sahabat –sebagaimana kamu lihat- shohih, masyhur dan menyebar. Tak ada seorangpun dari sahabat yang menyelisinya. Sungguh satu atsar saja sudah cukup sebagai dalil masalah ini (wajibnya shalat berjamaah), lantas bagaimana kiranya apabila dalil tersebut saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya?!!” (Kitab Sholah hal. 146)

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Barangsiapa yang ingin berjumpa dengan Alloh besuk (hari kiamat) dalam keadaan muslim, maka hendaknya dia menjaga shalat fardhu dan memenuhi panggilannya, karena hal itu temasuk jalan-jalan petunjuk. Alloh telah mensyaratkan jalan-jalan petunjuk kepada nabi kalian. Seandainya kalian shalat di rumah kalian masing-masing sungguh kalian telah meninggalkan sunnah nabi kalian, niscaya kalian tersesat.

Akhirnya sudah jelas bahwa shalat fardu berjamaah  bagi laki-laki adalah fardhu 'ain,,sebagimana dalil-dali di atas dan sebagaimana perkata para sahabat.

Sebagaimana Allah berfirman:

يا ايها الذين ءا منو اطعوا الله وأطيعواالرسول وأولى الأمر منكم فءن تنازعتم غي شىء فردوه إلى اللهوالرسول إن كنتم تؤ منون بالله واليوم  اللأخر ذلك خير واحسن تأويلا

 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan ta’atilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An Nisa’: 59)

Tapi yang perlu di perhatikan bahwasannya sekalipun para ulama berselisih tentang hukum shalat berjamaah, tetapi mereka sepakat bahwa, “Tidak ada rukhsah (keringanan) dalam meninggalkan jama’ah, baik kita katakan sunnah atau wajib/fardhu kifayah kecuali karena udzur umum atau khusus.” (Raudhah Tholibin I/344 oleh Imam Nawawi).


Semoga Allah memberikan kita kekuatan kepada kita untuk istiqomah berada di atas agama yang haq ini.

Ya Allah, matikanlah aku di atas islam dan sunnah


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Shalat Berjamaah Bagi Laki-laki

  • Bacaan sayyiduna ketika shalat bermasalahkah??بسم الله الرحمن الرحيمBacaan sayyiduna ketika shalat bermasalahkah??Beradab kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam merupakan kewajiban kita. Namun, bagaimana mew ...
  • Kewajiban Shalat menghadap sutroh (pembatas )بســــــــــــــــم الله الرحمن الرحيــــــــــــــــم                 Sutrah adalah pemb ...
  • Semua Tentang Niat بســــــــــــــم الله الرحمن الرحيــــــــــــــمDefinisi NiatSecara bahasa niat berarti maksud dan tujuan. Kata niat juga diartikan sebagai ‘azm (kemauan keras). ...
  • I'tikaf Hanya Ditiga Masid?BismillahApakah I'tikaf Hanya Boleh Ditiga Masjid Saja?Ada pendapat ulama yang berpendapat i'tikaf hanya khusus tiga masjid yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil ...
  • Doa-Doa Iftitah(Pembuka)بِسْـــــــــــــــمِ اللهِ الَّحْمَنِ الَّحِيْــــــــــــــمِDoa-Doa Iftitah(Pembuka)Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membuka bacaan dengan doa yang banyak dan b ...

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter