12 Januari 2014

Pilar-Pilar Dakwah 04


بسم الله الرحمن الرحيم

Manhaj Dakwah Ahli Bid'ah

Di antara Manhaj dakwah bid'ah penyesatan umat yang harus kita ketahui dan kita jauhi adalah sebagai berikut:

Berdakwah dengan mendirikan partai atau golongan

Lembaga apapun namanya yang memecah belah umat karena fanatik kepada golongan atau kelompok hukumnya haram.

إن الذين فرقوا دينهم وكانوا شيعالست منهم فى شىء

"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka(terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. " (QS.  Al-An'am: 159)

Berdakwah dengan nasyid atau syair-syair.

▶ Syaikh Sholeh Fauzan rahimahullah berkata: "Tidak benar ada nasyid Islam, kita tidak menjumpai kitab ulama salaf membolehkan hal itu,akan tetapi ini perbuatan orang sufi yang mereka miliki sebut SAMMA'."
(al-Ijabah Muhimmah fi Masyakil Al-Mulimmah 1/177)

Berdakwah dengan Musik

Nyanyian dan musik hukumnya haram berdasarkan firman Allah di dalam surat Luqman: 6 dan sabda Rasulullah shalallahu ' alaihi wasallam:

 ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف

"Sungguh akan ada umatku ini kaum yang menghalalkan zina, sutra(untuk pria), khomer dan alat musik. "(HR. Bukhori 17/298)

Berdakwah dengan cerita dan dongeng

Imam Malik rahimahullah berkata:
"Sungguh aku membenci cerita-cerita yang dibaca di masjid, tidak boleh duduk bersama mereka, karena dongeng itu bid'ah dan mereka tidak boleh menjadi khotib."
(Al-ijabah Muhimmah fi Masyakil al-Mulimmah 1/183)

Syaikh Sholeh Fauzan rahimahullah berkata:
"Boleh orang itu bercerita bila cerita itu ada di dalam al-Qur'an dan as-sunnah yang shahih seperti menceritakan keberadaan umat yang dahulu bila bermaksud untuk mengambil pelajaran. "
(Al-ijabah Muhimmah fi Masyakil al-Mulimmah 1/183)

Berdakwah dengan sandiwara

Syaikh Sholeh Fauzan rahimahullah berkata: "Sandiwara tidak boleh dilakukan di masjid atau di tempat lain, akan tetapi di masjid lebih berat dosanya, sandiwara termasuk hal yang sia-sia, dan permainan, tidak boleh diamalkan dan bukan termasuk amalan umat Islam,akan tetapi pekerjaan orang kafir. "
(Al-ijabah Muhimmah fi Masyakil al-Mulimmah 1/182)

Untuk lebih jelasnya silakan baca kitab at-Tamtsil Hakiqotuhu, Tarikhuhu wa Hukmuhu, oleh Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah.

Wisata atau Safari dakwah hizbiyah

Syaikh Sholeh Fauzan rahimahullah ditanya tentang wisata safari atau safari dakwah?

Beliau menjawab:

Kamu jangan tinggalkan masjid dan majelis ilmu, tinggalkan wisata yang mereka sebut wisata dakwah, karena kita tidak tahu hakikatnya dibalik itu, dan tidak tahu siapa pematerinya, tapi kalian telah memiliki masjid dan sekolah serta ma'had, tekuni majelis mereka, karena waktu sekarang waktu fitnah, orang Islam bagaikan hidup diantara serigala, dia ingin menerkam.  Maka tekuni di masjid dan majelis mereka dan jangan banyak keluar ikut safari dakwah. "
(Al-ijabah Muhimmah fi Masyakil al-Mulimmah 1/193)

Dan masih banyak metode dakwah yang sesat dan menyesatkan, misal dakwah dengan melawak, mendahulukan khilafah, mewajibkan keluar atau khuruj beberapa hari setiap bulannya, memperingati hari ulang tahun bid'ah dan perbuatan maksiat lainnya.


Bagaimana Seharusnya Da' i Berakhlak?

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:"Adapun akhlak da'i sebagai berikut:

● Hendaknya ikhlas dalam berdakwah

Allah berfirman:

قل هذه سبيلي أدعوإلى الله عاى بصيرة أنا ومن اتبعني وسبحان الله وما أنامن المشركينَ

Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
(QS.  Yusuf: 108)

Dan juga firmanNya:

ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا وفال إنني من المسلمينَ

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
(QS. Fushshilat: 33)

● Harus dengan ilmu dien, karena orang bodoh hanya bisa merusak, bukan membangun

● Berdakwah dengan lemah lembut penuh dengan kasih sayang,

Allah berfirman:

فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوامن حولكَ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu".
(QS. Al-Imran: 159)

Allah juga berfirman:
ٰ
فقولا له قولا لينا لعله يتذكر أو يخشى

"maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".
(QS. Thoha: 44)

Dan juga firmanNya:َ

ادع إلى سبيل ربك با لحكة والمو عظة الحسنة وجادلهم بالتى هى أحسن

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..."
(QS. An-Nahl: 125)

● Boleh dengan kekerasan bila ada manfaatnya dan bipa tidak berhasil dengan lemah lembut.

Allah berfirman:َ

ولا تجادلو أهل الكتاب إلابالتى هي أحسن إل االذين ظلموا منهم وقولوا آمنا بالذي أنزل إلينا وأنزل إليكم وإلهنا وإليكم واحد ونحن له مسلمون

"Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".
(QS. Al-ankabut: 46)

Allah juga berfirman:ُ

با أيها النبي جاهد الكفار والمنا فقين واغلظ عليهم وما واهم جهنم وبئس المصير

"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali".
(QS.  At-Tahrim: 9)

● Hendaknya bersungguh-sungguh mempelajari al-Qur'an dan as-sunnah, baik dengan membaca, memahami, dan mengamalkan.

Allah berfirman:

وأنزلن إليك الذكر اتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرونَ

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan"
(QS. An-Nahl: 44)

Allah Ta'ala juga berfirman:

وما أنزلنا عليك الكتاب إلا لتبين لهم الذي اختلفوا فيه وهوى ورحمة لقوم يؤمنونَ

"Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman."
(QS. An-Nahl: 64)

● Hendaknya bijaksana dalam berdakwah,mengerti siapa yang didakwahi dan cara mendakwahinya

Allah berfirman:َ

ادع إلى سبيل ربك با لحكة والمو عظة الحسنة وجادلهم بالتى هى أحسن

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..."
(QS. An-Nahl: 125)

Allah Ta'ala berfirman:

لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة لمن كان ير جوالله واليوم الآخر وذكر الله كثبرا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah".
(QS. Al-ahzab: 21)

● Menjadi contoh yang baik dari semua segi.

Allah berfirman:

ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا وقال إنني من المسلمينَ

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
(QS. Fushshilat: 33)

● mengamalkan apa yang didakwahkan, bertaqwa, giat berdakwah dan gembira dengannya,  mendoakan orang yang didakwahi agar mendapat petunjuk, tidak malu berdakwah,  mengikuti yang haq, saling menasihati dan bersabar, mendahulukan yang paling penting dan cermat menyikapi berita.

(Min Aqwati Samahatis, Ibnu Baz 55/74 dengan ringkas)


Selesai. ...

Sumber:
Al-Furqon edisi 12 th.07


Agar lebih memahami lebih baik baca dari
Pilar-Pilar Dakwah 01

Pilar-Pilar Dakwah 02

Pilar-Pilar Dakwah 03



10 Rabiul Awal 1435


Disusun oleh,
Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron


Disalin oleh,
Radinal Maasy 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pilar-Pilar Dakwah 04

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter