18 Maret 2014

Dosa Meninggalkan Shalat

Bismillahirrahmanirrahim

Dosa Meninggalkan Shalat


Banyak orang menyatakan dirinya beragama Islam,  namun diantara mereka tidak memperhatikan masalah shalat, bahkan ada juga yang tidak melaksanakan shalat sama sekali.  Kenapa demikian? Diantara penyebabnya, mereka tidak mengetahui kedudukan shalat yang sangat agung dalam agama.

Kedudukan Shalat Dalam Agama Islam

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan merupakan kewajiban terbesar setelah dua syahadat.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

بني الإسلام على خمس شهادة أن لاإله إلا لله وأن محمدا رسول لله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان

"Islam dibangun di atas lima: Syahadat la ilaaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah; Menegakkan Shalat; Memberikan zakat; Haji ; dan Puasa Ramadhan."(HR. Bukhari no. 8, Muslim no. 16)

Oleh karena itu shalat merupakan tiang agama. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

رأس الأمر الإسلام وعموده الصلاة وذروة سنا مه الجهاد

"Pokok urusan (agama) itu adalah Islam(yakni: Syahadatain), tiangnya shalat, dan puncak ketinggiannya adalah jihad." (HR. At-Tirmidzi, no. 2616; dll)

Karena pentingnya ibadah shalat, maka Allah Ta'ala memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjaga shalat dengan sebaik-baiknya.

Allah Ta'ala berfirman;

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'."(QS. Al-Baqarah: 238)

Demikian juga shalat merupakan pembatas antara iman dengan kekafiran.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إن بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة

"Sesungguhnya(batas) antara seseorang dengan syirik dan kekafiran adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim,no. 82, dari jabir)

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تر كها فقد كفر

"Perjanjian yang ada antara kami dengan mereka adalah shalat.  Maka barangsiapa yang meninggalkannya dia telah kafir."(HR. Tirmidzi, no:2621;dll; dishohihkan oleh al-albani)

Oleh karena itu, shalat merupakan amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya pertama kali amal hamba yang akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya.  Jika shalatnya baik, maka dia beruntung dan sukses, namun jika shalatnya rusak, maka dia gagal dan rugi.
Jika ada sesuatu kekurangan dari shalat wajibnya, maka Rabb Ta'ala berfirman,  'perhatikan (wahai malaikat) apakah hambaKu ini memiliki shalat tathawwu'(sunnah), sehingga kekurangan yang ada padq shalat wajibnya bisa disempurnakan dengannya!' Kemudian seluruh amalannya akan dihisab seperti itu."
(HR. Ibnu Majah no.  1425, Tirmidzi no. 413; lafazh ini bagi imam At-Tirmidzi, dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Bahaya Meninggalkan Shalat


Menyia-nyiakan shalat merupakan sebab kesesatan, lalu bagaimana dengan meninggalkannya?

Allah Ta'ala berfirman:

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun."(QS Maryam:59-60)

Orang-orang yang melaksanakan shalat, namun lalai dari shalatnya, mendapatkan kecelakaan yang besar, lalu bagaimana dengan orang yang meninggalkannya?

Allah Ta'ala berfirman:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّين() الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونََ

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"(QS. Al-Ma'un: 4-5)

Oleh karena itu Allah Ta'ala memberitakan bahwa meninggalkan shalat merupakan sebab utama masuk neraka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan jawaban para penghuni neraka Ketika ditanya oleh para pengguni surga tentang sebab mereka masuk neraka.

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّين() وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِين() وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِين() وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ() حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِين() فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ

"Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian'. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at. "(QS. Al-Muddatstsir: 43-48)

Hukum Meninggalkan Shalat


Meninggalkan Shalat ada dua bentuk:

♥ Meninggalkan shalat sambil meyakini bahwa shalat itu tidak wajib, maka pelakunya ُ kafir.  Ini berdasarkan Ijma' Ulama.

♥ Meninggalkan Shalat, karena malas namun meyakini bahwa shalat itu wajib. Dalam masalah iri para ulama Ahlus Sunnah berbeda pendapat.  Sebagian dari mereka berpendapat bahwa pelakunya belum kafir, sementara sebagian yang lain menghukuminya kafir.
Dan pendapat kedua inilah yang lebih kuat -insya Allah-berdasarkan banyak dalil dan perkataan Salafush Sholih.

Pendapat yang menyatakan kafirnya orang yang meninggalkan shalat adalah pendapat mayoritas Sahabat. (Lihat : Mauqif Ahlis Sunnah wal Jama'ah min Ahlil Ahwa'wal Bida', 1/172-177)

Bahkan sebagian ulama menukil kan adanya ijma' Sahabat Nabi tentang kekafiran orang yang meninggalkan shalat. Seperti Imam Ibnu Hazm rahimahullah dalam kitab al-Muhalla 2/242-243, Imam ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabus Shalat, hlm.26, dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah dalam Syarhul Mumti' 2/28

Seorang Tabi'in,  Abdullah bin Syaqiqi rahimahullah, berkata:
"Dahulu para shahabat Nabi shallallahu ' alaihi wa sallam tidak memandang sesuatu di antara amalan-amalan yang meninggalkannya merupakan kekafiran selain shalat"(Riwayat al-Hakim, lihat: Mauqif Ahlis Sunnah wal Jama'ah min Ahlil Ahwa'wal Bida' 1/174)

Perbedaan pendapat para ulama tentang masalah meninggalkan shalat merupakan kekafiran atau bukan ,ini menunjukkan besarnya kedudukan shalat.

Hukuman Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat


Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Kaum muslimin tidak berselisih pendapat bahwa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja termasuk dosa besar yang terbesar, dan bahwa dosanya di sisi Allah Ta'ala lebih besar daripada dosa membunuh, merampas harta orang, berzina, mencuri, dan minum khamr. Dan bahwa pelakunya menghadapi hukuman Allah, kemurkaanNya, dan kehinaan dari'Nya di dunia dan akhirat.

Kemudian ulama berbeda pendapat tentang(hukum) bunuh terhadapnya, dan tentang kekafirannya.

Imam Sufyani bin Sa'id ats-Tsauri, abu 'Amr al-Auza'i, Abdullah bin Mubarak, Hammad bin Zaid, Waki' bin al-Jarrah, Malik bin Anas, imam Asy-Syafi'i, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahuyah dan murid-murid mereka, berfatwa bahwa orang yang meninggalkan shalat di (hukum) bunuh.

Kemudian mereka berbeda pendapat tentang cara (hukum)bunuh terhadapnya.
Mayoritas mereka berkata, "dibunuh dengan pedang dengan cara di penggal lehernya. "
Sebagian pengikut Asy-Syafi'i radhiallahu berkata, "Dia di pukul dengan kayu sampai dia shalat atau dia mati."
Ibnu Suraij berkata, "Dia ditusuk dengan pedang sampai dia mati, karena hal itu lebih sempurna di dalam menghentikannya dan lebih diharapkan untuk kembali(taubat)."
(Ash-Shalat wa Hukmu Tarikiha, hlm. 29-30)

Hukum bunuh tersebut tentu penguasa yang berhak melakukan setelah pelakunya diminta untuk bertaubat dan melakukan shalat, namun dia menolaknya.

Inilah sedikit keterangan mengenai kedudukan shalat yang sangat agung di dalam agama Islam,  dan bahaya meninggalkannya.
Semoga Allah Ta'ala selalu menolong kita untuk melaksanakan perintah-Nya dengan sebaik-baiknya. .aamiin




Oleh:
Abu Isma'il Muslim al-Atsari hafizahullah
(Sumber: Majalah As-Sunnah Edisi 06/thn XVII/Dzulqo'dah 1434H/Oktober 2013M.  Hlm. 49-51)


Disalin oleh:
Radinal Maasy(Ibnu Abdillah)

َ
َ

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Dosa Meninggalkan Shalat

1 komentar:

  1. banyak orang yang sudah bisa mengerjakan shalat, akan tetapi yang memahami atau artinya bisa dihitung dengan jari, jadi bagaimana shalat itu bisa dinikmati layaknya menikmati makanan sememtara perbuatan yang dilakukan gak ngarti apa tujuannya.

    BalasHapus

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter