04 Juni 2014

Kegelisahan Orang Kafir Di Padang Mahsyar

Bismillah


KEGELISAHAN ORANG KAFIR DI PADANG MAHSYAR

Tafsir Surat al-Insyiqaq: 10-15

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِه () فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا () وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا () إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا() إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُور () بَلَىٰ إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا

"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, "Celakalah aku!" Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya."

Kedatangan hari kiamat merupakan hal yang sangat menakutkan dan mengerikan. Dahsyatnya melebihi malapetaka yang terjadi di dunia sebelumnya.  Lebih-lebih bagi orang kafir atau orang yang berbuat kamaksiatan di bumi.  Pada saat tersebut semua manusia akan memyesali perbuatannya, mereka akan mempertanggungjawabkan amal masing-masing tanpa ada pertalian nasab dan penolong yang menolong. Jika mereka memperoleh timbangan yang ringan dan mendapatkan kitab catatan dari arah kiri, maka kehancuran sudah di ambang pintu.

Maka mengoreksi diri pada saat sekarang sebelum datang hari penyesalan adalah hal yang sangat tepat. Apalagi dengan berjalannya wakt, itu menunjukkan bahwa umur manisia semakin berkurang, sehingga memjadikannya semakin dekat dengan kematian dan kiamat.

Dan intrik diri akan membuahkan beberapa hal, di antaranya;

1. Akan segera bertaubat, karena manusia banyak melakukan kesalahan, dan setiap manusia tidaklah pernah luput dari suatu kesalahan.

2. Bertambah semangat ibadah, karena merasa bahwa ibadah yang ia lakukan sangat sedikit sekali, lebih banyak digunakan untuk hal dunia.

3. Segera memperbaiki diri,  daripada sibuk menceritakan dosa serta menggosipkan orang lain, karena merasa dirinya memiliki dosa dan kesalahan sehingga tidak terulang pada kedua kalinya dan tidak mau dibuka aibnya oleh orang lain.

4. Semakin dekat dengan Allah serta mensyukuri nikmat-Nya. Karena melihat kasih sayang Allah yang melimpah kepada hamba-Nya, sehingga mampu membuka mata untuk lebih mengagungkan Allah dan menjalankan perintah-Nya.

Tafsir Ayat:

Pada ayat sebelumnya Allah menyebutkan apa tujuan manusia hidup di dunia, dan menjelaskan bahwa kehidupan manusia di dunia merupakan jalan untuk menuju akhirat, sampai terbaginya manusia menjadi dua kelompok di akhirat nanti, sesuai dengan amalan dan keyakinan yang dikerjakannya dahulu di dunia.

Golongan pertama(orang mukmin), yang mendapat kitab catatan amalannya dari sebelah kanan serta kenikmatan yang ia dapatkan. Kemudian pada pembahasan ini Allah Ta'ala menyebutkan bagaimana keadaan orang kafir di akhirat.

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ

"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang"

Ibnu Jarir ath-Thabari menafsirkan,"Maka siapa saja di antara kalian, wahai manusia, yang menerima kitab pada hari tersebut dari arah belakang. Yaitu, yangan kanan berada di lehernya sedangkan tangan yang kiri ke belakang punggung.  Maka dia pun menerima kitabnya dari sebelah kiri ke arah belakang punggung. Hal ini karena terkadang Allah menyifati mereka dengan diberinya kitab dari sebelah kiri, di lain kesempatan Allah menyebutkan mereka diberi kitab dari arah belakang punggung."(Jami'ul Bayan fi Ta'wilil Qur'an 24/315)

فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا

maka dia akan berteriak: "Celakalah aku".

Syaikh Abdurrahman as-Sa'di menjelaskan, "Disebabkan kehancuran dan kebinasaan yang terjadi, begitu juga apa yang didapatkan dalam catatan amalnya yang dahulu ia kerjakan ketika belum bertaubat darinya."(Tafsir al-Karimur Rahman 917)

وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا

Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

As-Sa'di menjelaskan,"Yaitu api neraka yang menyala-nyala, mengelilingi mereka dari segala arah, dan berbolak-balik di atas siksanya. Demikian itu karena mereka dahulu di dunia bersenang-senang. "(Idem)


 إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا

Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir).

Ibnu Jarir menafsirkan, bahwa mereka bersama kelompoknya di dunia bergembira, karena menyelisihi perintah Allah dan menerobos larangan-Nya. (Jami'ul Bayan fi Ta'wilil Qur'an 24/316)

Ibnu Katsir menerangkan," Yaitu mereka bergembira dan tidak memikirkan bagaimana akibatnya, serta tidak khawatir mengenai apa yang terjadi di hadapannya, lalu Allah mengubah kegembiraan yang sementara tersebut menjadi kesedihan yang amat panjang."(Tafsir Al-Qur'anil Azhim 8/358)

إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ

"Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Rabbnya)."

Ibnu Jarir menafsirkan,"Yaitu, bahwa orang-orang yang diberi kitab dari arah belakang punggung pada hari kiamat, mereka menyangka ketika di dunia tidak akan kembali pada Kami(Allah), dan tidak akan dibangkitkan setelah kematiannya, sehingga mereka tidak akan peduli dari apa-apa yang mereka langgar berupa dosa-dosa, karena mereka tidak akan mengharapkan pahala, tidak pula takut akan siksaan." (Jami'ul Bayan fi Ta'wilil Qur'an 24/316)


بَلَىٰ إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا

(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.

Ibnu Katsir menafsirkan,"Tentu, Allah akan mengembalikan mereka sebagaimana permulaannya, dan akan membalas atas amalan kebaikan maupun keburukan, Dialah Dzat Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mengawasi." (Tafsir Al-Qur'anil Azhim 8/358)

Faedah Ayat:

1. Kehinaan Orang Kafir Di Akhirat

Orang kafir di hadapan Allah pada hari kiamat tidak memiliki kemuliaan sedikit pun. Semua diliputi dengan kehinaan. Mereka memperoleh kitab catatan amal dari sebelah kiri dengan mengambilnya dari arah belakang punggung. Demikian itu disebabkan mereka tidak menghormati al-Qur'an, bahkan membelakangi al-Qur'an dengan tidak menerima ajarannya serta ajaran Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam pada saat di dunia.  Itu semua sebagai balasan setimpal atas yang mereka kerjakan.(QS. Al-An'am: 93)

2. Penyesalan Orang Kafir Di Akhirat

Alangkah sengsaranya orang kafir ketika melihat catatan amalnya di akhirat. Mereka berkata denga  ucapan kecelakaan,kehancuran, dan penuh penyesalan.  Namun penyesalan tersebut tidak bermanfaat sedikitpun dihadapan Allah Ta'ala, karena telah selesai waktu untuk beramal di dunia.  Saat itu hanya tinggal menanti pembalasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Oleh karena itu, hendaknya kita perbanyak amal shalih dan bersegera kembali ke jalan Allah Ta'ala yang benar, sebelum datang hari penyesalan, yang pada hari itu tidak ada satu penolong pun. Tidak ada guna harta serta kekayaan. Semua manusia sibuk dengan diri masing-masing.

3. Sifat Api Neraka Yang Menyala-nyala

Kesudahan bagi penentang ajaran Islam sangatlah mengerikan. Allah Ta'ala telah menyediakan buat mereka api neraka yang menyala-nyala.  Panasnya melebihi panas api dunia. Setiap kulit mereka hangus, akan diganti dan selalu merasakan panasnya api neraka.(QS. An-Nisa':56)

Allah Ta'ala menyifati api neraka dengan api yang menyala-nyala, sebagai ancaman bagi orang kafir dan sebagai peringatan bagi orang mukmin, agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan yang mengakibatkan masuknya ke dalam kobaran api neraka yang amat panas tersebut. (QS. At-Tahrim: 6)

4. Dunia Ibarat Surga Bagi Orang Kafir

Kehidupan dunia yang fana bagi orang kafir merupakan surga. Mereka bergembira di dalamnya bersama istri, anak, sanak kerabat, dan kelompok masing-masing dengan kebathilan dan kesesatan.
Demikian itu dikarenakan hati mereka telah mati. Seperti mayit yang sama sekali tidak bisa merasa khawatir terhadap apa yang akan di hadapinya. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذ كر مثل الحى والميت

"Perumpamaan orang yang selalu ingat aka  Rabbnya dan yang tidak, seperti orang yang hidup dan mati."(HR. Bukhari,Muslim)

Dan ini sangat jauh berbeda antara kegembiraan dunia yang fana dengan kegembiraan yang abadi di surga. Namun, untuk meraih itu semua, sebelumnya harus bersusah payah dan bersemangat mengerjakan segala hal yang dapat mendekatkan diri kita kepadanya.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر

"Dunia ibarat penjara bagi orang mukmin, dan surga bagi orang kafir. "(HR. Muslim: 2956)

Dan bukanlah yang dimaksud di sini, bahwa orang mukmin tidak boleh bergembira dan harus selalu bersedih di dunia. Bahkan sebaliknya, orang mukminlah yang patut mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan yang hakiki di dunia maupun di akhiratnya, karena selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah Ta'ala.
Merekalah pewaris dunia dan akhirat. Namun sekali lagi, kebahagiaan dunia ini banyak tercampur dengan kekeruhan, sehingga orang mukmin harus waspada dan selalu menjaga diri, agar tidak sampai terjerumus dalam lubang kemaksiatan tersebut.

5. Tidak Meyakini Hari Kebangkitan Adalah Kufur

Meyakini adanya hari pembalasan dan kebangkitan merupakan hal yang sangat pokok bagi orang mukmin.  Karena ini yang membuatnya takut untuk melakuka  kemaksiatan. Berbeda dengan orang kafir yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, sehingga mereka berbuat kemaksiatan sesuka hatinya di dunia.

Wallahu Ta'ala A'lam.




Oleh:
Ustadz.  Muhammad Aunus Shofy

Sumber: 
Majalah Al-Mawaddah vol.73 - jumadal Ula 1435 H. Hlm.17-19



Disalin oleh:
Radinal Maasy bin Abdullah

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kegelisahan Orang Kafir Di Padang Mahsyar

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter