03 Juli 2014

Agama Itu Nasihat

Bismillah


AGAMA  ITU  NASIHAT


عن أبي رقية تميم بن أوس الداريرضي الله عنه أن النبي صلى اللهدعليه وسلم قال؛ الدين النصيحة قلنا: لمن يارسول الله ؟ قال: الله، واكتا به، ولرسوله،ولأئمة المسلمين،وعامتهم رواه مسلم

"Dari  Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari radhiyallahu'anhu, dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam berkata: ''Agama itu Nasihat." Para sahabat radhiyallahu'anhum bertanya:"Untuk siapa?" Beliau shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab:"Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin. 1

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan "Agama" dalam hadits diatas ialah "Amalan".
Sesungguhnya agama itu terbagi menjadi dua:
1. Agama yang berupa "Amalan" dan
2. Agama yang bermakna "Balasan."

Firman Allah Ta'ala,

مـلك يوم الدين

"Yang menguasai hari pembalasan"

Ad-Diin dalam ayat tersebut bermakna "Balasan".

Sedangkan firman Allah,

ورضيت لكم الإسلم دينا

"Aku ridha Islam itu sebagai agama kalian."

Yang dimaksud dengan "Diin" dalam ayat tersebut adalah "agama yang berupa amalan"

Adapun sabda beliau shalallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits diatas,

الدين الصيحة

"Agama itu Nasihat"

Yang dimaksud dengannya adalah Agama yang berupa amalan, sedangkan makna nasihat adalah "Membersihkan dan Memurnikan sesuatu."

Nasihat Kepada Allah Ta'ala 

Nasihat kepada Allah Ta'ala itu mencakup dua hal:
1. Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah 'azza wa jalla.
2. Mempersaksikan keEsaan bagi'Nya pada Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma' wash Shifat.

Nasihat untuk Kitabullah.

Nasihat untuk Kitabullah mencakup beberapa hal, diantaranya:

1. Membela dan mempertahankannya. Yaitu, membela dan mempertahankannya dari penyimpangan yang dilakukan oleh ahli bathil. Dan menjelaskan penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang menyimpangkan makna Al-Qur'an.

2. Membenarkan berita dengan pembenaran yang mantap tanpa adanya keraguan dan kebimbangan.
3. Menunaikan berbagai perintahnya. Dia melalaksanakan setiap perintah yang terdapat dalam Al-Qur'an,. Kalau anda tidak menunaikannya maka anda tidak melaksanakan nasihat terhadap Kitabullah.

4. Menjauhi larangannya.

5. Beriman bahwa hukum-hukum yang terkandung di dalamnya adalah sebaik-baik hukum. Dan juga beriman bahwa tidak ada hukum yang baik dibandingkan hukum-hukum al-Qur'anul Karim.

6. Beriman bahwa al-Qur'an ini adalah kalamullah,baik huruf maupun maknanya. Allah Ta'ala berbicara dengan Al-Qur'an ini secara hakiki.

Nasihat Kepada Rasul-Nya.

Nasihat kepada Rasul-Nya mengandung beberapa hal, diantaranya:

1. Memurnikan ittiba' kepada beliau shalallahu 'alaihi wa sallam.

2. Beriman bahwa beliau shalallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah yang hak, tidak berdusta dan tidak didustakan. Beliau shalallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan yang benar lagi dibenarkan.

3. Beriman dengan segala yang beliau khabarkan dan diberitakan, baik berita-berita umat terdahulu,sekarang dan yang akan datang.

4. Menunanaikan dan melaksanakan perintah beliaub shalallahu 'alaihi wa sallam, serta menjauhi dan meninggalkan larangan beliau shalallahu 'alaihi wa sallam.

5. Membela dan mempertahankan syari'at beliau shalallahu 'alaihi wa sallam.

6. Meyakini bahwa ajaran yang datang dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sama-sama harus diamalkan dan dipraktekkan seperti ajaran yang datang dari Allah Ta'ala.

ومآ ءاتكم الرسول فخذوه وما نهكم عنه فانتهوا.

"Apa yang diberikan Rasul kepada kalian, maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagi anda, maka tinggalkanlah."{QS. Al-Hasyr:7}

7. Menolong dan membantu beliau shalallahu 'alaihi wa sallam. Dengan cara menghidupkan sunnah beliau shalallahu 'alaihi wa sallam.

Nasihat Untuk Para Imam Kaum Muslimin

Imam kaum muslimin terdiri dari dua komponen:
1. Ulama
2. Umara'

Nasihat terhadap Ulama

Nasihat terhadap ulama bisa dilakukan dengan beberapa hal,

1. Mencintai mereka, karena jika tidak mencintai mereka mana mungkin akan meneladani mereka.

2. Membantu dan menolong mereka dalam menjelaskan kebenaran. Ikut serta dalam menyebarkan kitab-kitab dan  tulisan mereka dengan berbagai media penyebaran dan pengumuman yang bermacam-macam sesuai dengan masa,waktu dan tempat.

2. Membela dan mempertahankan kehormatan mereka.

3. Jika melihat kesalahan salah seorang dari mereka, maka tidak boleh diam lalu menyatakan bahwa dia lebih mengetahui dibandingkan denganku. Akan tetapi hendaknya mengajaknya diaolog dan meluruskannya dengan penuh adab dan penghormatan serta pemuliaan. Inilah bentuk nasihat kepada ulama.

4. Menunjukkan kepada mereka kebaikan dalam berdakwah dan mengajak manusia.
Jika anda melihat seorang alim senang menyebarkan ilmu dan gemar sekali untuk berbicara di setiap tempat. Kemudian anda melihat manusia merasa berat terhadapnya dan menyatakan bahwa hal tersebut terasa berat bagi kami.
Maka bentuk nasihat kepada alim ini adalah anda menunjukkan dan memberikan isyarat kepadanya untuk tidak berbicara kecuali pada kesempatan yang tepat dan seauai.

Nasihat kepadab Umara'

Nasihat kepada Umara' bisa ditegakkan dengan beberapa hal.

1. Meyakini dan mengakui kekuasaan dan kepemimpinan mereka.
Barangsiapa yang tidak meyakini dan mengakui kekuasaan dan kepemimpinan mereka maka ia tidak menegakkan nasihat kepada Umara'.
Sebab jika dia tidak meyakini dan mengakui kekuasaan dan kepemimpinan mereka maka dia tidak akan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan mereka.

2. Menyebarkan kebaikan mereka di tengah-tengah rakyat. Sebab tindakan ini akan menghantarkan manusia untuk mencintai mereka.

3. Melaksanakan apa yang mereka perintahkan dan menjaihi apa yang mereka larang. Kecuali dalam hal maksiat kepada Allah Ta'ala. Karena tidak ada  ketaatan kepada seorang makhluk dalam rangka bermaksiat kepada sang Khaliq.

يأيهاالذين ءامنواأطيعواالله وأطيعواالرسول وأولى الأمرمنكم

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan Ulil amri di antara kalian."{QS. An-Nisa': 59}

4. Menutup dan menyembunyikan aib dan cela mereka sebisa mungkin.
Karena hal tersebut bukanlah  bentuk  nasihat kepada mereka. Sebab tindakan tersebut merupakan tindakan memenuhi  dan mengisi hati-hati  dengan kebencian, dendam dan kemarahan terhadap pemimpin. Jika hati itu  telah dipenuhi dengan sikap seperti itu maka akan lahir sikap kedurhakaan dan melampaui batas.

5. Tidak memberontak kepada mereka dan tidak membelakangi serta meninggalkan mereka.  Kecuali pada apa yang telah Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam sabdakan..

ان تروا كفرابواحا

"Jika kalian melihat kekufuran yang begitu nyata" yaitu kekufuran yang terang, jelas dan nyata.

عند كم فيه من الله برهان

"Kalian memiliki bukti dan alasan di sisi Allah dalam perkara tersebut."{Bukhari dan Muslim} Yaitu bukti yang kuat dan pasti.

Inilah batasan yang diberikan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,

كفرابواحا

"Kekufuran yang begitu nyata"

Sehingga dari batasan ini, tidak ada lagi kemungkinan lain. Seperti kalau seandainya anda melihat dia bersujud kepada berhala, atau saya mendengar dia mencela dan menghina Allah Ta'ala maupun Rasul'Nya dan lainnya...


Nasihat Kepada Kaum Muslimin

Yaitu kaum muslimin awam. Bentuk nasihat kepada keumuman kaum muslimin adalah:
1. Dengan anda menampakkan kecintaan kepada mereka,
2. Menampakkan wajah yang berseri-seri,
3. Menebarkan salam,
4. Memberikan nasihat,
5. Memberikan bantuan dan pertolongan dan hal lainnya yang bisa mendatangkan manfaat dan menolak maupun mencegah kerusakan...

Dari keterangan di atas kita mengetahui bahwa hadits ini sekalipun begitu ringkas akan tetapi menghimpun serta mencakup berbagai kemaslahatan dan kebaikan baik untuk kehidupan dunia maupun akherat..


Faidah Hadits.

1. Pentingnya nasihat di berbagai segi dan lini kehidupan. Hal tersebut terlihat dari pernyataan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam yang menjadikan nasihat itu sebagai sebuah agama.

الدين النصيحة

"Agama itu Nasihat."

2. Bagusnya metode pengajaran nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Yaitu, beliau shalallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan sebuah permasalahan secara umum terlebih dahulu kemudian memperincinya. Hal ini berdasarkan sabda beliau shalallahu 'alaihi wa sallam.

الدين النصيحة

"Agama itu Nasihat."

3. Semangat dan antusias para sahabat radhiyallahu'anhum terhadap ilmu. Tidaklah mereka membiarkan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia melainkan mereka pasti menanyakannya.

4. Memulai sesuatu dengan yang paling penting kemudian yang lebih penting.
Yaitu, ketika Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memulai penyebutan dengan nasihat kepada Allah Ta'ala, kemudian nasihat kepada kitab'Nya, kemudian kepada Rasul'Nya, kemudian kepada pemimpin kaum muslimin dan baru kemudian kaum muslimin.

5. Kewajiban memberikan nasihat kepada Imam dan Pemimpin kaum muslimin.

6. Isyarat dan petunjuk bahwa dalam lingkungan masyarakat dan komunitas kaum muslimin itu harus ada seorang imam atau pemimpin.



Sumber: 
Syarah Al-Arba'in an-Nawawiyyah, Syaikh Utsaimin Rahimahullah.

Disalin oleh:
Radinal Maasy bin Abdullah



Catatan:

1. HR. Muslim no. 55, Bukhari secara mu'allaq dalam Kitab al Iman, bab: sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam:"Agama itu nasihat, untuk Allah Ta'ala, untuk Rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum Muslimin."

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Agama Itu Nasihat

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter