11 Januari 2014

Pilar-Pilar Dakwah 03



بسم الله الرحمن الرحيم

♥ Dakwah Itu Ibadah, Manhajnya Pun Ibadah


Dakwah itu ibadah, adapun syarat diterimanya ibadah hendaknya ikhlas karena Allah, itulah diantara makna firman Allah: أد عوا إلى الله (aku menyeru kepada jalan Allah) dan harus mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, itulah diantara makna قل هذه سبيلى (Katakanlah inilah jalanku).
Dakwah yang tujuannya untuk kepentingan pribadi atau golongan atau selain Allah atau caranya bukan dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam maka ditolak bahkan berdosa karena dia melanggar ketentuan Allah Ta'ala.

Imam at-Thobari rahimahullah berkata:
"Benar demi Allah, bahwa pengikut Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam hendaknya berdakwah seperti dakwah nabi muhammad shalallahu 'alaihi wasallam dan mengingatkan manusia kepada al-Qur'an dan as-sunnah dan membendung orang maksiat kepada Allah. "
(Tafsir at-Thobari 16/292)

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
"Maka dengan dasar ayat ini(QS. Yusuf:108) dakwah dan ibadah  adalah mencakup semua apa yang disenangi oleh Allah dengan merendahkan diri  serendah-rendahnya, maka barangsiapa merendahkan diri kepada yang tidak disenangi oleh Allah bukanlah dia beribadah kepada Allah."
(Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyyah 4/232)

▶Lembaga fatwa arab Saudi berkata:
"Umat islam wajib mendakwahi manusia kepada al-Qur'an dan as-sunnah dengan Manhaj atau cara yang telah dituntunkan dan diperintahkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berdasarkan surat An-Nahl: 125 dan surat Yusuf:108,  Karena Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan kepada kita cara dakwah menuju jalan Allah baik dengan lisan perkataan dan perbuatan. "
(Fatawa Lajnah Daimah Lilbuhus al-Almiyah wal Ifta' 3/307)

▶Lembaga fatwa ulama Saudi Arabia berkata:
"Dakwah bisa dilakukan untuk satu orang dan orang banyak, di masjid, aula, universitas, lembaga-lembaga pendidikan dan di tempat lain dimana manusia berkumpul.  Dakwah pun umum untuk orang kafir, orang fasik dan orang Islam.  Sedang orang kafir boleh jadi dia sadar dan masuk islam, orang fasik semoga dia meninggalkan kefasikannya dan orang mukmin semoga bertambah imannya. "
(Fatawa Lajnah Daimah Lilbuhus al-Almiyah wal Ifta' 5/162)

▶Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turki berkata:
"Dengan ayat ini(QS.  Yusuf:108) telah jelas bahwa metode dakwah harus kembali Manhaj atau cara berdakwah nya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sedangkan ilmu dien adalah cara kita menyampaikan dakwah, maka ulama yang benar adalah berdakwah dengan ilmu."
(Al-Ummatul Wastu wal Minhajun Nabawi fi dakwah Ilaa Allah 1/75)


Adapun dalil lain bahwa dakwah itu ibadah, dan Manhajnya pun Ibadah.

Allah berfirman:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والمو عظة الحسنة وجدلهم بالتى هى أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين

"Serulah manusia kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.  Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."(QS. An-Nahl:125)

Ayat ini menunjukkan bahwa cara berdakwah telah ditentukan Allah, harus ikhlas karena-Nya, bahkan ayat ini menunjukkan keberhasilan dakwah di tangan Allah.  Kita dilarang keluar dari ketentuan-Nya.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah menerangkan surat An-Nahl:125:"Manusia itu ada tiga macam:

◆ ada yang ingin tahu yang haq dan ingin mengamalkannya, maka hendaknya di dakwahi dengan al-hikmah.
◆ ada yang sudah mengetahui yang haq akan tetapi tidak mengamalkannya, orang ini perlu diingatkan sehingga dia mau beramal,
◆ ada yang menolak yang haq karena dia merasa mempunyai dalil yang dianggap benar,maka perlu dibantah dengan baik"
(Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyyah 2/45)

Allah Ta'ala menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri teladan untuk semua hal hidup manusia, tidak satu pun kita boleh keluar dari sebagian sunnah nya apalagi masalah dakwah yang manfaatnya lebih banyak dari pada amalan untuk pribadi seperti shalat, puasa, haji dan lainnya. Jika ibadah shalat harus mengikuti sunnah beliau maka dakwah pun juga demikian.

لقدكان لكم فى رسول الله أسوة حسنة لمن كان ير جوالله واليوم الأخر

"Sesungguhnya telah ada pada (diri)Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu(yaitu)bagi orang yang mengharap(rahmat)Allah dan(kedatangan)hari kiamat. "(QS. Al-ahzab:21)

▶ Adapun contoh cara berdakwah beliau yang paling banyak disebut di dalam al-Qur'an dan as-sunnah,dengan lisan, seperti khotbah hari jum'ah,hari raya, istisqo',gerhana,dan khotbah hajah lainnya.
Beliau  berdakwah di masjid,dirumah.

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: Metode dakwah ada tiga macam:

● Berbicara langsung dengan tatap muka kepada yang didakwahi.
● Berbicara tapi tidak langsung seperti lewat siaran radio, dan keutamaan dakwah ini lebih luas dari pada yang pertama.
● Dengan tulisan,seperti menulis kitab,majalah, nasihat, buletin dan lainnya.

▶Adapun medan dakwah banyak sekali seperti:

● Berhubungan dengan orang yang didakwahi tentunya caranya sesuai dengan yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah tiga macam mad'u.
● Tempat tinggal secara umum seperti masjid, tempat pertemuan, musiman seperti musim haji, seminar, di warung kopi dan rumah makan sesuai dengan kebutuhan.
● Tempat belajar, seperti pondok pesantren, sekolah, universitas, atau pertemuan secara umum dan tempat lainnya.
(Risalah fid Dakwah Ilaa Allah 13-22 dengan diringkas)


Beda Antara Manhaj Dan Wasa' il

Hendaknya kita bisa membedakan antara MANHAJ yaitu cara berdakwah yang ini adalah Tauqifi artinya berpijak kepada al-Qur'an dan as-sunnah, dan WASA'IL atau sarana atau alat yang digunakan untuk dakwah.

●▶Wasa'il atau sarana bila asalnya halal dan bermanfaat bagi perkembangan dakwah maka boleh dipakai, walau pada zaman Rasulullah shalallahu ' alaihi wasallam belum ada, karena sarana hanya berfungsi sebagai alat untuk memperluas jangkauan dakwah,contohnya:
▶Radio, telepon dan kaset, ini adalah sama dengan bicara tapi lebih luas jangkauannya.

▶Kendaraan bermotor, mobil, kereta api, pesawat terbang, ini sama dengan naik unta hanya saja Lebih cepat.

▶Fax, Internet, majalah dan media cetak lainnya ini hampir sama dengan kitab yang ditulis oleh para ulama Sunnah dan surat yang dikirim oleh raja Heraklius.

Syaikh Sholeh Fauzan rahimahullah berkata:
Memang benar ada keajaiban Wasa'il atau ayat - alat yang digunakan untuk dakwah yang tidak ada pada zaman dahulu, seperti pengeras suara, siaran radio, surat kabar, majalah dan telepon atau media penghubung cepat dan Internet.
Ini semua dinamakan dengan Wasa'il atau sarana,kita gunakan untuk menyebarkan dakwah, dan ini bukan dinamakan Manhaj.
Sedangkan Manhaj sudah dijelaskan oleh Allah di dalam surat An-Nahl:125, Yusuf:108 dan sejarah perjalanan dakwah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ketika beliau di kota makkah dan madinah. Itulah Manhaj dakwah sebagaimana yang disebutkan di dalam surat Al-ahzab:21"
(Al-ijabah Muhim man fil Masyakil al-Mulimmah:175)

▶Berkata Syaikh Ibnu Baz rahimahullah:
"Paling suksesnya dakwah pada Zaman sekarang menggunakan sarana media penerangan, karena dia sebagai senjata yang punya dua ketajaman, jika alat ini digunakan untuk berdakwah membela Tauhid dan menasihati manusia dengan sunnah Nabi shalallahu ' alaihi wasallam,melewati siaran radio, surat kabar dan televisi. Alat ini jelas besar manfaatnya untuk umat dimana saja berada dan bermanfaat bagi orang kafir pula sehingga mereka faham dan berfikir tentang kebaikan Islam dan tahu jalan keselamatan di dunia dan di akhirat. "
(Majmu' Fatawa, Ibnu Baz 2/452)


Bersambung . . .


Agar lebih memahami lebih baik baca dari
♥ Pilar-Pilar Dakwah 01




9 Rabiul Awal 1435


Disusun oleh,
Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron


Disalin oleh,
Radinal Maasy 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pilar-Pilar Dakwah 03

0 komentar:

Posting Komentar

“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]

Flag Counter